BP Batam Menjamin Sosialisasi Terus Dilakukan ke Masyarakat Rempang

BP Batam Menjamin Sosialisasi Terus Dilakukan ke Masyarakat Rempang

Tim sosialisasi dan verifikasi Pengembangan Rempang Eco-City saat sedan melaksanakan apel persiapan

Batam, Batamnews - Kepala BP Batam, Muhammad Rudi, melalui Kepala Biro Humas Promosi dan Protokol, Ariastuty Sirait, telah memastikan bahwa sosialisasi kepada masyarakat terkait rencana pengembangan Rempang terus berlanjut. 

Ariastuty juga menjelaskan bahwa pendataan terhadap masyarakat yang akan direlokasi akibat pengembangan tersebut sedang berlangsung.

"Dilakukan oleh 10 tim verifikasi yang melakukan sosialisasi door to door ke penduduk di Kelurahan Sembulang dan Rempang Cate. Kabar baiknya, penduduk mulai merespons dengan positif," kata Ariastuty pada Rabu (13/9/2023).

Dengan dukungan dari tim keamanan gabungan dan masyarakat setempat, Ariastuty berharap sosialisasi tersebut dapat berjalan dengan baik. 
Hal ini karena Kepala BP Batam, Muhammad Rudi, telah membuka ruang dialog kepada masyarakat untuk mengajukan pertanyaan dan aspirasi kepada tim lapangan.

"Sebanyak 200 penduduk berhasil dihubungi dalam sosialisasi dan verifikasi door to door tersebut, dan setidaknya 70 persen dari mereka telah menyetujui relokasi," tambahnya.

Baca juga: Gubenur Kepri Dukung BP Batam Selesaikan Pengembangan Kawasan

Ariastuty juga melaporkan bahwa pemasangan patok untuk tata batas hutan sebagai bagian dari Rempang Eco-City telah selesai.

Pihaknya menegaskan bahwa pemerintah pusat melalui BP Batam sangat serius dalam menyelesaikan program strategis nasional, termasuk menyiapkan hunian bagi masyarakat yang terdampak pembangunan.

"Kepala BP Batam bersama tim telah menyusun solusi terbaik. Kami ingin mengingatkan bahwa pendataan akan berlanjut hingga 20 September mendatang," tambahnya.

Warga Rempang Akan Direlokasi ke Dapur 3 Sijantung

BP Batam telah menyiapkan hunian sementara bagi masyarakat Rempang yang terdampak oleh Proyek Strategis Nasional Rempang Eco-City.

1. Hunian Sementara

Hunian sementara yang telah disiapkan meliputi Rusun BP Batam, Rusun Pemko Batam, Rusun Jamsostek, serta ruko dan rumah. 

Setiap anggota keluarga akan mendapatkan biaya hidup sebelumnya sebesar Rp 1.034.636 per orang, yang dinaikkan menjadi Rp 1.200.000 per orang dalam satu KK. Biaya hidup tersebut mencakup air, listrik, dan kebutuhan lainnya. 

Selain biaya hidup, masyarakat juga akan dikenakan biaya sewa sebesar Rp 1.200.000 per bulan, yang merupakan peningkatan dari sebelumnya Rp 1.000.000. 

Jika masyarakat memilih untuk tinggal di tempat saudara atau di luar hunian yang telah disediakan, maka uang sewa akan tetap diberikan kepada mereka setiap bulan.

2. Hunian Tetap

Hunian tetap yang disiapkan adalah rumah tipe 45 senilai Rp 120 juta dengan luas tanah maksimal 500 meter persegi. Hunian ini terletak di kawasan Dapur 3 Sijantung. 

Selain itu, tersedia fasilitas ibadah seperti masjid dan gereja, fasilitas tempat pemakaman umum yang teratur, dan fasilitas dermaga untuk kapal-kapal nelayan dan trans hub. 

Pembangunan hunian baru akan berlangsung selama 12 bulan setelah lahan siap dibangun, dengan target hunian tahap pertama selesai pada Agustus 2024.

"BP Batam akan berusaha semaksimal mungkin untuk memberikan yang terbaik kepada masyarakat Rempang Galang," demikian disampaikan.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews