Batam, Batamnews.co.id – Konten milik YouTuber Batam, Ferry Kusuma, yang membongkar sindikat peminta sumbangan palsu di kota Batam mendadak viral dan menjadi sorotan publik. Menurutnya, sindikat ini bisa meraup pendapatan hingga Rp1,7 juta per hari.

Dalam kontennya, Kusuma membongkar modus sindikat yang mengaku menggalang dana untuk biaya pengobatan pasien bayi yang menderita Pneumonia Tiroid. Keempat anggota sindikat memanfaatkan poster bayi sakit tersebut dan mengaku sebagai orangtua pasien untuk meminta sumbangan di jalanan.

Baca juga: Sesosok Jenazah Wanita Paruh Baya Ditemukan Mengapung di Perairan Jembatan I Barelang

Kusuma kemudian melakukan investigasi dan pengecekan terhadap klaim sindikat tersebut. Dia menemukan bahwa bayi dalam poster tidak ada di rumah sakit yang disebutkan.

Setelah ditanya dan diinterogasi, salah seorang dari sindikat akhirnya mengaku bahwa uang hasil penggalangan itu digunakan untuk kepentingan pribadi.

"Uangnya untuk kami sendiri bukan untuk orang sakit," kata seorang ibu dalam konten video Ferry Kusuma.

Baca juga: PT Telkom Indonesia Alihkan Layanan Telekomunikasi ke Teknologi Radio Akibat Putusnya Kabel Laut di Kepulauan Riau

Ferry Kusuma memutuskan untuk membuat konten tersebut setelah merasa dibohongi oleh sindikat ini. Beberapa bulan lalu, Kusuma sempat memberikan bantuan karena merasa tergerak oleh gambar yang terpampang di spanduk. Namun, belakangan, dia merasa telah dibohongi oleh kelompok tersebut.

Setelah mendapatkan pengakuan dari sindikat, Kusuma langsung mengantar mereka ke Dinas Sosial Kota Batam untuk ditindaklanjuti.

"Kita serahkan ke Dinas Sosial Kota Batam," ujar Kusuma.

Pihak Dinas Sosial Kota Batam masih belum memberikan keterangan resmi terkait hal ini. Sementara itu, video tersebut mendapatkan respons positif dari publik.

Banyak yang mengapresiasi keberanian dan upaya Ferry Kusuma dalam membongkar praktik penipuan yang mengatasnamakan kemanusiaan ini.

Baca juga: Kecelakaan Maut di Tanjungpinang: Pengendara Motor Tewas Dilindas Lori Fuso

Konten ini juga menjadi peringatan bagi masyarakat untuk lebih berhati-hati dalam memberikan bantuan dan memastikan keaslian informasi sebelum memberikan sumbangan.