Kampung Madong: Pesona Pesisir Kepulauan Riau dengan Keindahan Laut dan Budaya Masyarakatnya

Kampung Madong: Pesona Pesisir Kepulauan Riau dengan Keindahan Laut dan Budaya Masyarakatnya

Kunjungan SDIT Ar Rafah di Kampung Madong, Senggarang Tanjungpinang.

Tanjungpinang, Batamnews - Pada tahun 2022 yang lalu, Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Indonesia, Wahyu Sakti Trenggano, mengunjungi Kampung Madong yang terletak di Kelurahan Kampung Bugis, Kecamatan Tanjungpinang Kota, Kota Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau, Indonesia. Kunjungan ini merupakan bagian dari kegiatan Gerakan Nasional Bulan Cinta Laut yang bertujuan untuk mendorong kesadaran akan pentingnya keberlanjutan dan konservasi laut.

Kampung Madong, yang terletak di daerah pesisir dengan jenis tanah berlumpur, memiliki kondisi wilayah yang unik dan kaya akan keanekaragaman hayati laut. Desa ini berpenduduk sebanyak 448 jiwa (136 KK) dan menempati wilayah seluas ± 4 Ha. Dalam menjalankan tugasnya, desa ini dipimpin oleh seorang Rukun Warga dengan bantuan Rukun Tetangga.

Baca juga : Andi Anhar: Kriteria Ideal PJS Walikota Tanjungpinang Pengganti Rahma

Mayoritas penduduk di Kampung Madong beragama Islam dan bermata pencaharian sebagai nelayan, pembudidaya, pengolah hasil perikanan (seperti Kerupuk dan Minyak Gamat), serta sebagian kecil bekerja sebagai buruh. Wilayah desa ini memiliki lahan seluas 1 Ha yang dimanfaatkan sebagai wilayah laut milik masyarakat setempat, yang hingga saat ini kelestariannya tetap terjaga dengan baik. Sekitar 60% wilayah merupakan laut dan 40% daratan yang banyak ditumbuhi hutan mangrove yang penting untuk menjaga ekosistem laut dan pesisir.

Dalam kunjungannya, Menteri Wahyu Sakti Trenggano menyoroti lima program prioritas KKP. Pertama, memperluas wilayah konservasi dengan target 30% untuk melindungi keanekaragaman hayati laut dan ekosistemnya. Kedua, akan diterapkan kebijakan penangkapan ikan secara terukur berbasis kuota di 6 zona penangkapan ikan yang ditentukan untuk menjaga keberlanjutan sumber daya ikan. Ketiga, pihaknya mendorong pembangunan budidaya yang ramah lingkungan di wilayah laut, pesisir, dan perairan darat untuk mengurangi tekanan terhadap ekosistem alam.

Baca juga : Kunjungan Jokowi Ke China: Xinyi Group Bangun Pabrik Kaca Terbesar di Rempang, Investasi Rp 172 Triliun

Selanjutnya, program keempat KKP adalah menjaga wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil dari potensi kerusakan akibat kegiatan ekonomi yang tidak terkendali. Terakhir, Menteri Trenggano menerapkan program "Bulan Cinta Laut" untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga keberlanjutan laut dan sumber daya alamnya.

Kampung Madong juga memiliki fasilitas umum yang mencakup pendidikan dengan adanya Sekolah Satu Atap yang terdiri dari Taman Kanak Kanak Bunga Raya, SD Negeri 006 Kota, dan SMP Negeri 14 Tanjungpinang. Selain itu, terdapat puskesmas untuk fasilitas kesehatan dan Masjid Al-Hidayatul Islamiyah sebagai fasilitas ibadah. Tempat makan RM. Kampung Madong juga menjadi salah satu daya tarik bagi pengunjung untuk menikmati makanan khas laut seperti Gonggong, Ketam, Sotong, Ikan Sembilang, dan Udang.

Kunjungan Menteri KKP Wahyu Sakti Trenggano ke Kampung Madong pada tahun yang lalu diharapkan dapat memberikan dorongan positif bagi upaya konservasi laut dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir yang bergantung pada sumber daya alam laut. Semoga dengan keberlanjutan program dan kesadaran masyarakat, Kampung Madong dan wilayah pesisir Indonesia lainnya dapat tetap lestari dan berkelanjutan untuk generasi mendatang.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews