Tragedi Hilangnya Nelayan Desa Malang Rapat: Jenazah Ditemukan Tidak Utuh dan Dimakamkan di Malaysia

Tragedi Hilangnya Nelayan Desa Malang Rapat: Jenazah Ditemukan Tidak Utuh dan Dimakamkan di Malaysia

Ilustrasi AI Mayat

Bintan, Batamnews - Tragedi menyelimuti warga Desa Malanga Rapat, Kecamatan Teluk Sebong, Kabupaten Bintan, ketika seorang nelayan bernama Arsyad (45) yang sebelumnya dilaporkan hilang, akhirnya ditemukan di perairan Malaysia. Kabar menyedihkan tersebut mengungkapkan bahwa jenazah Arsyad ditemukan dalam kondisi sudah tidak bernyawa dan tubuhnya sudah tidak utuh akibat proses hanyut di laut.

Setelah berhari-hari berusaha mencari Arsyad, keluarga akhirnya menerima kabar bahwa ia telah meninggal dunia dan jasadnya ditemukan di perairan Malaysia. Adik kandung korban, Suhaimi, langsung menuju ke rumah mantan istrinya setelah menerima kabar tersebut. Mereka membahas soal pemakaman Arsyad dan memutuskan untuk mengkebumikannya di Malaysia, bukan dipulangkan ke tanah kelahirannya di Bintan.

Baca juga : Penemuan Nelayan Asal Bintan yang Hilang di Malaysia: Kronologis dan Proses Identifikasi Terkini

Suhaimi menjelaskan alasan di balik keputusan tersebut, bahwa pemulangan jenazah ke Bintan memerlukan biaya yang sangat besar, selain itu kondisi jenazah yang sudah tidak utuh membuat proses pemulangan semakin sulit. Setelah berdiskusi dengan keluarga, anak-anak, dan mantan istrinya, mereka akhirnya sepakat untuk memberikan pemakaman terakhir di Malaysia.

"Kaget mendengar kabar itu, makanya saya dari Batam langsung kemari. Tapi mau bagaimana kita hanya bisa sabar karena sudah takdirnya," ujar Suhaimi dengan perasaan pilu.

Kapolsek Gunung Kijang, AKP Satri Putra, juga memberikan keterangan mengenai proses pemakaman di Malaysia. Pihak keluarga dan perangkat desa saat ini sedang menyiapkan berkas permohonan untuk mengurus pemakaman jenazah Arsyad di negara tetangga tersebut.

Baca juga : Lowongan Pekerjaan Superintenden Ship Building & Repair di Kabupaten Bintan - Dinas Tenaga Kerja

"Pihak Desa sudah mendengar langsung berkas apa saja yang dibutuhkan pihak KJRI Malaysia," jelas AKP Satri Putra.

Dengan peristiwa yang menyedihkan ini, ia berharap agar kejadian serupa tidak akan terulang kembali di wilayah Bintan, khususnya bagi para nelayan. Ia mengingatkan seluruh nelayan untuk selalu berhati-hati saat melaut dan menggunakan life jacket sebagai tindakan pencegahan yang dapat menyelamatkan nyawa dalam situasi darurat.

Kematian Arsyad sebagai seorang nelayan telah menyisakan luka mendalam bagi keluarga dan masyarakat Desa Malanga Rapat. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan dalam menghadapi cobaan ini.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews