Karimun, Batamnews - Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau (Kepri), mengalami kelangkaan gas elpiji 3 Kg setelah kapal pengangkut dari Tanjung Uban mengalami kerusakan. Akibatnya, masyarakat di daerah ini resah karena sulitnya mendapatkan pasokan gas yang cukup.

Meskipun demikian, Dinas Perdagangan, Koperasi, UMKM, dan ESDM Kabupaten Karimun, menenangkan masyarakat dengan mengimbau agar tidak panik. Mereka menyatakan bahwa kelangkaan ini terjadi karena banyaknya masyarakat yang membeli gas dalam jumlah besar akibat fenomena panic buying.

Baca juga: Buka Lahan dengan Cara Dibakar, Pria Paruh Baya di Pekanbaru Terancam 15 Tahun Bui

“Kondisi tersebut bisa menyebabkan kelangkaan dan gas di pangkalan-pangkalan cepat habis. Saya imbau masyarakat tidak usah panik dan jangan menimbun,” kata Kabid ESDM Dinas Perdagangan, Koperasi, UMKM dan ESDM Karimun, Vandores Purba.

Vandores juga menjelaskan bahwa kelangkaan ini bukan disebabkan oleh pengurangan distribusi dari agen ke pangkalan. Ia membantah kabar yang menyatakan demikian. Sebaliknya, masalah ini disebabkan oleh kerusakan pada kapal pengangkut gas elpiji yang biasanya mengantarkan pasokan dari Tanjung Uban, Kabupaten Bintan.

"Yang seminggu lalu memang kapalnya rusak," ucap Vandores.

Baca juga: Miris, Tiga Bocah di Natuna Jadi Korban Pencabulan Pria 24 Tahun

Namun, ada kabar baik untuk masyarakat Karimun yang membutuhkan pasokan gas elpiji. Vandores menyampaikan bahwa dalam beberapa hari ke depan, sejumlah besar tabung gas akan tiba di daerah ini untuk mengatasi kelangkaan.

Kemudian, dia membantah kabar jika ada pengurangan. Disebutkannya tidak ada pengurangan pendistribusian gas elpiji dari agen ke pangkalan.

"Senin tanggal 24 sampai tanggal 30 akan masuk lagi 38.000 tabung. Ini sekarang ada juga kapal yang sedang antre di Uban," ujarnya.