Apakah Great Singapore Sale Akan Kembali Digelar Tahun Ini?

Apakah Great Singapore Sale Akan Kembali Digelar Tahun Ini?

Salah satu suasana Great Singapore Sale (GSS) di Orchad Road masa itu (ilustrasi/cna)

Singapura, Batamnews - Pertanyaan seputar kembalinya acara Great Singapore Sale (GSS) tahun ini masih menggantung di udara. GSS yang telah menjadi tradisi tahunan di Singapura sejak tahun 1994, bahkan tetap digelar saat pandemi COVID-19, sepertinya belum ada kepastian akan diselenggarakan kembali tahun ini.

Biasanya, acara belanja yang meriah ini diadakan di pertengahan tahun, kecuali pada tahun 2020 dan 2022 ketika ditunda hingga September. Namun, GSS tidak tercantum dalam daftar acara Asosiasi Ritel Singapura (SRA) untuk tahun 2023.

SRA yang telah mengorganisir acara belanja nasional ini selama 29 tahun terakhir, tidak memberikan tanggapan terkait pertanyaan mengenai hal ini.

Baca juga: Pihak Batamnews.co.id Laporkan ke Polda Kepri Pelaku Dugaan Serangan Siber

Beberapa pengecer yang dihubungi menyatakan bahwa mereka belum mendapatkan informasi apakah acara GSS akan digelar tahun ini.

GSS, pada awalnya merupakan acara selama sebulan dengan harapan menjadi "sepopuler penjualan di London dan Paris di Eropa serta penjualan di New York di Amerika Serikat", seperti yang disebutkan dalam siaran pers Dewan Pariwisata Singapura pada tahun 1994.

Pada puncak popularitasnya pada akhir 1990-an dan awal 2000-an, GSS menjadi acara yang sangat dinantikan. Durasi acara yang semula sebulan bahkan diperpanjang menjadi hingga 10 minggu antara Juni dan Agustus. 

Baca juga: Dua Orang Nelayan Hilang di Kabupaten Bintan: Pencarian Dilakukan, Koordinasi dengan Malaysia

Turis merencanakan perjalanan mereka ke Singapura selama acara ini, dan penduduk lokal menunda pembelian mereka untuk memanfaatkan diskon besar-besaran.

Namun, seiring dengan pergeseran paradigma belanja akibat perdagangan elektronik pada awal 2010-an, GSS mulai kehilangan daya tariknya. 

Organisator berusaha menghidupkan kembali acara ini dengan berbagai cara, seperti meluncurkan aplikasi seluler GoSpree pada tahun 2017 yang menawarkan e-kupon dan undian. Namun, upaya tersebut tampaknya tidak memberikan hasil yang signifikan.

Pada tahun-tahun pandemi, GSS mengadakan acara virtual dengan livestreaming dan ruang pameran virtual, serta berkolaborasi dengan platform belanja online Lazada. Namun, keberhasilan acara virtual ini pun terbatas.

Sejumlah pengecer menyatakan bahwa frekuensi diskon dan promosi di platform online yang semakin tinggi telah mempengaruhi keunikan acara penjualan seperti GSS. Beberapa pengecer bahkan menyebutkan adanya "kejenuhan diskon" di kalangan konsumen.

Baca juga: Pria di Jambi Selatan Ditangkap karena Mencuri demi Membeli Susu Anak

Dalam menghadapi perkembangan belanja online yang semakin populer, para pengecer telah melanjutkan promosi mereka sendiri, baik secara online maupun offline, tanpa bergantung pada GSS. 

Beberapa dari mereka merasa bahwa upaya untuk menghidupkan kembali GSS membutuhkan inovasi dan konsep yang lebih besar, seperti mengubah GSS menjadi festival belanja yang melibatkan beragam kegiatan dan hiburan.

Saat ini, keputusan mengenai GSS tahun ini masih belum diketahui. Namun, tantangan yang dihadapi oleh acara belanja ini menggarisbawahi pentingnya pemikiran kreatif dan pendekatan baru dalam menghidupkan kembali daya tarik belanja di Singapura.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews