Banjir Bandang Melanda Pekon Srikaton, Tanggamus, Lampung: Satu Rumah Ambruk

Banjir Bandang Melanda Pekon Srikaton, Tanggamus, Lampung: Satu Rumah Ambruk

Banjir bandang landa Pekon Srikaton, Semaka, Kabupaten Tanggamus Lampung, Kamis (29/6/2023), satu rumah ambruk (internet)

Lampung, Batamnews - Pekon Srikaton, Kecamatan Semaka, Kabupaten Tanggamus, Lampung, dilanda banjir bandang, Kamis (29/6/2023). Akibatnya, beberapa rumah warga mengalami kerusakan.

Banjir bandang tersebut menyebabkan satu rumah warga roboh, satu rumah mengalami kerusakan pada temboknya, dan material banjir menutupi masjid serta beberapa rumah lainnya.

Rumah yang ambruk adalah milik Sukandar (60), sedangkan rumah yang temboknya jebol adalah milik Sutris (54). Warga sekitar kemudian melakukan gotong-royong membersihkan material banjir, termasuk fasilitas umum seperti masjid yang dipenuhi dengan kayu-kayu yang terbawa banjir.

Baca juga: Prakiraan Cuaca di Anambas Jumat 30 Juni: Hujan Ringan dan Berawan hingga Tengah Malam

Banjir tersebut disebabkan oleh tersumbatnya saluran air sungai, sehingga air meluap dan merusak tanggul serta masuk ke permukiman warga. 

Selain itu, air juga membawa material berupa tanah dan potongan-potongan kayu, sehingga warga berupaya untuk mengevakuasi material tersebut.

"Di sini air sungai pindah menjebol tanggul karena saluran tertutup oleh material kayu-kayu. Satu rumah mengalami kerusakan total, satu rumah lagi mengalami kerusakan temboknya. Selain itu, 10 rumah juga tertutup material potongan kayu," ujar Rohman, seperti dikutip viva, Jumat (30/6/2023).

Baca juga: Hari Tasyrik, Sejarah dan Makna di Balik Nama Tanggal yang Berbeda-beda

Sementara itu, Sukandar, pemilik rumah yang ambruk, mengungkapkan bahwa rumahnya terkena banjir pada dini hari sekitar pukul 04.00 WIB. Untungnya, ia tidak sedang tidur sehingga berhasil menyelamatkan diri.

"Saya tidak bisa tidur karena takut banjir karena hujan terus. Ketika saya hendak masuk, rumah saya langsung roboh dan saya pun lari," ucap Sukandar.

Baca juga: Gandeng Aplikator: Tarif Taksi Online di Bandara Hang Nadim Batam Bisa Lebih Mahal dari Pangkalan

Sukandar merasa sedih karena selain rumahnya, semua harta bendanya juga hilang dalam banjir tersebut. Ia hanya memiliki pakaian yang tersisa di tubuhnya. 

"Semua harta bendaku hilang. Hanya tersisa pakaian yang saya kenakan. Kerugian saya sekitar 100 juta," tambahnya dengan sedih.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews