Seven Clean Seas Luncurkan River Barriers di Bengkong, Batam, untuk Halau Jutaan Sampah Plastik ke Laut

Seven Clean Seas Luncurkan River Barriers di Bengkong, Batam, untuk Halau Jutaan Sampah Plastik ke Laut

Seven Clean Seas, organisasi penanganan sampah laut, akan memasang river barriers atau penghalau sampah di anak sungai Bengkong, Batam, Kepulauan Riau, , Rabu (14/6/2023) (ist)

Batam, Batamnews — Seven Clean Seas, organisasi penanganan sampah laut, akan memasang river barriers atau penghalau sampah di anak sungai Bengkong, Batam, Kepulauan Riau, besok, Rabu (14/6/2023). Prakarsa ini bertujuan untuk mencegah jutaan sampah plastik yang mengalir ke laut setiap hari.

Menurut laporan United Nations Environmental Program (UNEP) berjudul "Plastic Waste in the Ocean," sekitar 11 juta ton plastik memasuki lautan setiap tahun. Angka ini diproyeksikan akan bertambah menjadi 29 juta ton setiap tahun pada 2040, atau setara dengan 50 kilogram sampah plastik untuk setiap meter garis pantai di seluruh dunia setiap tahun.

Di lingkungan masyarakat kepulauan, produk dan kemasan plastik kerap masuk tanpa henti. Sehingga, menuntut adanya pendekatan pengelolaan sampah yang komprehensif, yang juga mendukung sustainability atau keberlanjutan dan kesejahteraan masyarakat. 

Baca juga: Polresta Barelang Gagalkan Pengiriman PMI Ilegal ke Malaysia dan Singapura, Pelaku Ibu Rumah Tangga di Batam

Apabila gagal, maka akan mengakibatkan pencemaran lingkungan berkelanjutan sepanjang siklus hidup plastik, dengan perkiraan menunjukkan bahwa pada 2050, laut akan memuat lebih banyak sampah plastik daripada ikan.

Salah satu wilayah yang terdampak oleh infrastruktur pengelolaan sampah yang tidak memadai adalah pulau Batam, Kepulauan Riau. Seven Clean Seas mengakui urgensi untuk melakukan tindakan dan berkomitmen untuk membuat perubahan.

Didirikan oleh Tom Peacock-Nazil, Pamela Correia, and Ben Moody, Seven Clean Seas berdedikasi untuk mengumpulkan sepuluh juta kilogram sampah plastik dan "memformalkan" 200 pemulung sampah pada 2025. 

Baca juga: Dukungan Penuh Menhub Budi Karya Sumadi untuk Pengembangan Bandara Raja Haji Abdullah

Saat ini, Seven Clean Seas telah membuat kemajuan signifikan dengan menyingkirkan lebih dari 1,4 juta kilogram sampah plastik dari lingkungan laut serta memberikan pekerjaan formal kepada 77 anggota kru.

Membangun dari proyek-proyek Seven Clean Seas di pulau Bintan dan Batam, Seven Clean Seas akan meluncurkan penghalau sampah di anak sungai Bengkong sebagai bagian dari upaya untuk mencegah masuknya sampah plastik ke laut. 

Penghalau sampah ini akan diintegrasikan ke dalam sistem pengelolaan sampah yang sudah diimplementasikan oleh Seven Clean Seas dengan menggunakan pendekatan holistik. Selain itu, material yang sudah dikumpulkan akan dipilah dan diproses di Material Recovery Facility (MRF) yang anyar didirikan.

Baca juga: Polresta Padang Berhasil Menangkap 92 Tersangka Kasus Narkoba, Barang Bukit Sabu, Ganja dan Ekstasi

Pada Rabu besok, Seven Clean Seas akan meresmikan penghalau sampah melalui acara pembukaan di salah satu lokasi pemasangan di Kelurahan Bengkong Indah, Kecamatan Bengkong, Kota Batam. Representatif dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Batam, DLH Kabupaten Bintan, dan DLH Provinsi Kepulauan Riau turut hadir untuk menyaksikan instalasi penghalau sampah tersebut.

"Sungai memiliki peran yang sangat penting untuk kelangsungan hidup banyak spesies karena memberikan nilai ekonomi, ekologi, dan budaya yang penting," jelas Tom Peacock-Nazil, Pendiri dan CEO Seven Clean Seas.

Untuk memastikan solusi yang hemat biaya dan meminimalisasikan timbulan sampah plastik, Seven Clean Seas memprioritaskan penggunaan material yang dapat didaur ulang dan tahan lama pada seluruh proyek miliknya. Perubahan penggunaan bahan baku dan fungsi penghalau sampah dibuat berdasarkan prinsip-prinsip rekayasa (engineering).

Baca juga: Operasi Polda Sumut Berhasil Membongkar Markas Judi Online di Medan, 10 Tersangka Diamankan Termasuk 3 Wanita

"Dengan menggabungkan prinsip-prinsip rekayasa kami serta desain open-source, kami telah mengembangkan penghalau sungai yang efektif mencegat sampah plastik sekaligus ramah lingkungan," tambah Charlotte Bjørn Hansen, Global Project Manager Seven Clean Seas.

Seven Clean Seas adalah suatu ocean impact organization yang berdedikasi untuk memberantas pencemaran plastik laut melalui perubahan sistemik dan keberlanjutan. 

Misi Seven Clean Seas adalah mengumpulkan 10.000.000 kilogram sampah plastik dari laut dan memberikan pekerjaan formal bagi 200 individu pada 2025, serta fokus pada edukasi dan pencegahan untuk mengurangi kebocoran plastik.

Sejak didirikan pada 2018, Seven Clean Seas telah dianugerahi sejumlah penghargaan, seperti UNWTO Global Startup Champion 2021, the CleanTech Group 50 to Watch 2021, dan lainnya.

Baca juga: Pendaftaran Capres Singapura Dibuka pada 13 Juni; ELD Dorong Calon Gunakan Layanan Digitalnya

Selain itu, Seven Clean Seas dengan bangga menyoroti komitmen terhadap tanggung jawab sosial. Konkretnya, yakni seluruh anggota kru Seven Clean Seas dipekerjakan secara formal dan menerima upah yang layak, serta perlindungan di bawah skema jaminan sosial yang berlaku di negara-negara di mana Seven Clean Seas beroperasi. Selain itu, seluruh kru dibekali dengan pelatihan dan peralatan keselamatan untuk bekerja di lingkungan yang aman.

Seven Clean Seas mengajak individu dan organisasi untuk bergabung dalam misi mereka dan berkontribusi untuk laut yang lebih bersih dan sehat. Dengan menantang status quo dan berperan aktif dalam membersihkan laut, bersama-sama kita dapat memberikan dampak yang langgeng bagi bumi kita.

Untuk informasi lebih lanjut tentang Seven Clean Seas dan inisiatif berkelanjutan mereka, kunjungi www.sevencleanseas.com.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews