Medan, Batamnews- Pedagang telur ayam di Medan menghadapi masa sulit akibat kelangkaan dan harga yang tinggi dari dagangan mereka.

Salah seorang pedagang di Pasar Sei Kambing, seperti Rosita, mengungkapkan kekhawatiran mereka karena sulitnya mengambil keuntungan dalam bisnis telur ayam. Omzet penjualan mereka mengalami penurunan signifikan, mencapai 30 persen hingga 40 persen.

Baca juga: Pencemaran Limbah Perairan Batam, Menteri Kelautan Trenggono: Kita Sudah Turunkan Tim Investigasi

Saat ini, harga jual telur ayam ras berkisar antara Rp 1.550 hingga Rp 1.850 per butir. 

Bagi pedagang seperti Ros, mereka terpaksa membatasi keuntungan agar tidak kehilangan pelanggan.

Ros memperoleh telur dari agen dengan harga sekitar Rp 1.450 hingga Rp 1.800 per butir. Namun, di toko-toko lain, harga telur ayam bahkan mencapai Rp 2.000 per butir.

Baca juga: Usaha Reklamasi PT Bangun Menorah Indonesia di Teluk Tering Batam Disegel, KKP; Tidak Ada Izin

"Kami prihatin dengan nasib pelanggan karena harga yang terlalu mahal. Mereka membutuhkan telur untuk konsumsi sehari-hari," ujar Rosita seperti dikutip republika, Jumat (9/6/2023).

Pedagang lain, seperti Lina, juga merasakan dampak negatif dari kenaikan harga telur ayam. Ia menjual telur dengan kisaran harga Rp 1.450 hingga Rp 2.000 per butir, padahal harga normalnya sekitar Rp 1.200 hingga Rp 1.550 per butir untuk konsumen.

Baca juga: Atasi Krisis Air di Tanjung Uncang, Badan Usaha SPAM BP Batam Bakal Maksimalkan Air Baku Dekat Batamec

"Kini, kami berusaha keras agar tidak merugi. Jumlah pembeli menurun drastis dan mereka mengurangi jumlah pembelian. Sebelumnya, mereka membeli lima hingga sepuluh butir dalam satu kali transaksi, tetapi sekarang hanya tiga butir," ungkap Lina.

Berdasarkan Sistem Harga Pangan Komoditas Utama Sumatera Utara (SiHarapanKu) pada Kamis (8/6/2023), harga telur ayam ras di Sumatera Utara berkisar antara Rp 25.500 hingga Rp 50.000 per kilogram.

Badan Pangan Nasional menyatakan bahwa lonjakan harga telur ayam terjadi karena kenaikan harga jagung sebagai pakan unggas. 

Situasi ini menjadi tantangan berat bagi pedagang telur ayam di Medan, yang harus berjuang menjaga kelangsungan usaha mereka di tengah kondisi sulit saat ini.