Waspada, Penipuan Paket Travel Sabah Muncul Kembali di Singapura, Sudah Banyak Jatuh Korban

Waspada, Penipuan Paket Travel Sabah Muncul Kembali di Singapura, Sudah Banyak Jatuh Korban

Penipuan paket perjalanan wisata via online ke Sabah muncul lagi di Singapura, padahal sudah ada korban dan dilaporkan ke polisi (ilustrasi)

Singapura, Batamnews - Hanya beberapa hari setelah para pelancong melaporkan sebuah agen perjalanan daring kepada polisi karena diduga menipu mereka sebesar lebih dari $1 juta, sebuah perusahaan tur baru muncul dengan modus yang serupa.

Dikenal dengan nama "Travel Key" (diterjemahkan dari bahasa Cina), perusahaan ini aktif mempromosikan paket perjalanan ke Kundasang, Sabah, Malaysia, dengan harga diskon di platform Facebook. 

Baca juga: Musikalisasi Ajaib: Pertunjukan Arus Listrik di Science Centre Singapura

Paket perjalanan ini ditawarkan seharga $436 untuk perjalanan selama empat hari, jauh lebih murah dibandingkan dengan harga yang ditawarkan oleh agen perjalanan di Singapura, yang biasanya berkisar antara $500 hingga $700.

Pada upaya untuk mengungkap kebenaran di balik Travel Key, media di Singapura, The Straits Times melakukan investigasi di lapangan dengan menyamar sebagai pelanggan dan menghubungi perusahaan ini melalui WhatsApp. 

Baca juga: Cristiano Ronaldo Unjuk Keahlian Bermain Padel di VJC Singapura

Mereka berhasil berkomunikasi dengan seorang konsultan penjualan bernama "Issac", yang dengan antusias menyambut permintaan informasi dari calon pelanggan.

Dalam percakapan tersebut, Issac berbicara dengan lancar dalam bahasa Mandarin dan meyakinkan para pelanggan tentang keabsahan Travel Key. 

Baca juga: Presiden Halimah Yacob Umumkan Tak Lagi Mencalonkan Diri Jadi Presiden Singapura di 2023

Ia mengklaim bahwa perusahaan ini berbasis di Malaysia dan tidak terdaftar secara resmi sebagai agen perjalanan untuk menghindari pembayaran pajak, yang pada gilirannya memungkinkan mereka untuk menawarkan harga yang lebih murah. 

Untuk meyakinkan pelanggan, Issac juga mengirimkan tangkapan layar transaksi bank dari pelanggan lain yang telah melakukan pembayaran, serta "daftar tamu" yang berisi 39 nama orang yang diklaim sudah memesan paket perjalanan tersebut.

Namun, ketika The Straits Times melakukan investigasi lebih lanjut, mereka menemukan bahwa modus operandi Travel Key sangat mirip dengan agen perjalanan online bernama FL Holidays yang sebelumnya menjadi sorotan. 

FL Holidays telah menipu sedikitnya 48 korban dengan total kerugian mencapai $1,7 juta. 

Dalam bukti yang dikumpulkan, terungkap bahwa ada kemiripan yang mencolok antara daftar tamu FL Holidays dan daftar tamu yang diberikan oleh Issac. Bahkan, file daftar tamu tersebut hanya mengganti nama menjadi Travel Key, tetapi judul file "FL Holidays.xlsx" masih ada.

Baca juga: Wisatawan Asal Singapura dan Malaysia Membanjiri Batam Selama Libur Waisak

Meskipun Issac membantah adanya hubungan dengan FL Holidays, ada kecurigaan yang semakin meningkat terhadap Travel Key. Postingan-postingan Travel Key di Facebook yang seharusnya berasal dari tahun 2014, ternyata baru ditambahkan pada bulan Mei tahun ini dengan sengaja diberi tanggal mundur beberapa tahun.

Dalam kasus penipuan ini, sejumlah lima pria dan dua wanita, dengan rentang usia antara 24 hingga 59 tahun, sedang diselidiki oleh polisi Singapura atas dugaan keterlibatan mereka dengan FL Holidays. 

Salah satu dari mereka, yaitu July Izaak, telah didakwa karena memberikan rincian Singpass-nya kepada orang yang tidak dikenal, yang kemudian digunakan untuk mengendalikan rekening bank dan membuka rekening bank lain.

Baca juga: Badan Pangan Singapura Larang Edar Ego Honey 200 Gram, Sulfur Dioksida Melebihi Batas, Hati-hati di Batam

Asosiasi Nasional Agen Perjalanan Singapura (Natas) menyarankan masyarakat agar memesan paket tur melalui agen perjalanan yang berlisensi oleh Singapore Tourism Board (STB). Untuk memastikan keabsahan agen perjalanan, masyarakat dapat melakukan verifikasi melalui direktori agen perjalanan STB atau daftar keanggotaan Natas.

Dalam menghadapi penipuan paket perjalanan, masyarakat diminta untuk berhati-hati terhadap tanda-tanda seperti penawaran yang terlalu menggiurkan, permintaan transfer dana yang mendesak, pengungkapan kode pin sekali pakai, serta identitas penjual yang mencurigakan.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews