Pekanbaru, Batamnews - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Riau mengeluarkan pernyataan tegas terkait fenomena lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT) di Indonesia. Menurut MUI Riau, perilaku LGBT dianggap sebagai penyimpangan yang harus dibasmi karena bertentangan dengan norma agama di negara ini.

Ketua MUI Riau, Prof Dr H Ilyas Husti MA menegaskan, bahwa MUI telah mengeluarkan sikap dan fatwa terkait masalah LGBT. Fatwa tersebut secara khusus ditujukan kepada para pelaku LGBT sebagai bentuk peringatan atas penyimpangan ajaran agama yang mereka lakukan.

"Dibasmi bukan tanpa alasan. Kita takut bahwa jika tidak mengambil tindakan, kita akan mengalami nasib seperti umat Nabi Luth. Hal ini sudah jelas dan tegas," ungkap Ilyas dalam jumpa pers di Pekanbaru pada Jumat (2/6/2023).

Baca juga: Mundur Sebagai Direktur BRK Syariah, Andi Buchari: Saatnya Serahkan ke yang Lain

Lebih lanjut, Ketua MUI Riau ini menyampaikan pesan kepada tokoh agama, organisasi masyarakat, termasuk MUI di seluruh Indonesia, dan MUI Riau telah mengimbau seluruh MUI di Kabupaten/Kota hingga ke tingkat kecamatan untuk tetap waspada. Selain pelarangan secara hukum yang jelas, negara juga melarang perilaku LGBT ini.

"Oleh karena itu, kita harus mengawal supaya mereka tidak merajalela. Kelompok LGBT ini seperti api dalam sekam yang dapat berkembang pesat," tambahnya.

Selain itu, pemerintah dan MUI bersama-sama memberikan imbauan kepada masyarakat untuk melaporkan jika ada indikasi tempat yang menjadi pusat aktivitas LGBT. Langkah ini diambil agar dapat menjerat pelaku dengan hukum yang tegas dan memberikan efek jera.

Baca juga: Bandara Hang Nadim Batam Targetkan Buka Rute Menuju 33 Provinsi di Indonesia, Terbaru 5 Rute

"Dalam pandangan saya, ini sangat penting karena dapat mengkategorikan mereka sebagai tindakan pidana yang harus ditindak dengan tegas," imbuh Prof Dr H Ilyas Husti MA.

Untuk menjaga keberadaan LGBT tidak merajalela, MUI Riau meminta semua pihak, mulai dari rakyat hingga pemerintah, lembaga ormas, dan MUI serta instansi terkait lainnya untuk bersatu dan tidak memberikan ruang bagi eksistensi LGBT.

"Kami khawatir generasi mendatang, anak-anak kita, terlibat dalam perilaku ini. Insya Allah, besok kita akan mengadakan deklarasi bersama dengan ormas dalam rangka mengantisipasi perkembangan LGBT," tegasnya.