Tragedi Kebakaran di Siak Riau, 2 Bocah Kakak Beradik Tewas Terbakar

Tragedi Kebakaran di Siak Riau, 2 Bocah Kakak Beradik Tewas Terbakar

Kebakaran di Tualang, Kabupaten Siak, Riau, Senin (22/5/2023) malam telah menyebabkan dua kakak beradik tewas (ilustrasi)

Pekanbaru, Batamnews - Kecamatan Tualang, Kabupaten Siak, Riau, diguncang oleh kebakaran rumah yang mengakibatkan korban jiwa. Dua bocah kakak beradik menjadi korban tewas dalam peristiwa tragis tersebut.

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Riau, Kombes Nandang Mu'min Wijaya, mengungkapkan bahwa kedua korban adalah Yosafat Agrelo Manik (9 tahun), seorang murid kelas 2 SD, dan adiknya, Azka Fernando Manik (7 tahun) yang belum bersekolah.

Baca juga: Kantor Bawaslu Provinsi Riau di Pekanbaru Terbakar, Diduga Akibat Korsleting Listrik

"Ini merupakan tragedi yang memilukan. Kedua korban merupakan kakak beradik yang merupakan anak dari pasangan Darwin Manik dan Kartini Fransiska," ungkap Nandang seperti dikutip dari kompas.com, Rabu (24/5/2023).

Disebutkan peristiwa naas itu terjadi pada Senin (22/5/2023) sekitar pukul 22.00 WIB. Kejadian tersebut pertama kali dilaporkan oleh anggota Bhabinkamtibmas Kampung Pinang Sebatang Timur. Saat tiba di tempat kejadian, mereka melihat lima unit rumah yang dilalap oleh api membara.

Baca juga: Restoran Jepang di Mitra Raya 2 Batam Terbakar, Saksi Sebut Helper Cook Lupa Matikan Kompor

Petugas kepolisian dan warga segera berupaya memadamkan api yang melalap rumah-rumah tersebut. Setelah api berhasil dipadamkan, ditemukanlah dua anak laki-laki kakak beradik yang tak bernyawa, terbakar habis oleh kobaran api yang melanda.

"Dari informasi yang kami terima dari saksi-saksi, saat peristiwa terjadi, wilayah sekitar listrik mati dan hujan deras turun. Korban tersebut kemudian menggunakan lampu teplok sebagai sumber cahaya di dalam rumah sambil menunggu kedatangan orangtua mereka dari tempat kerja," jelas Nandang.

Baca juga: Rumah Dua Lantai di Dusun Centeng Lingga Terbakar

Nandang melanjutkan, lampu teplok yang mereka gunakan terbuat dari botol yang diisi minyak tanah, dengan sumbu kain yang dinyalakan. Saat bermain-main dengan api dari lampu teplok tersebut, mereka sempat diingatkan oleh saudara mereka, Robi Darwis.

Namun, nasib tragis tak bisa dielakkan. Lampu teplok yang mereka mainkan tiba-tiba jatuh, menyebabkan api meluas ke seluruh rumah dengan cepat.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews