Penanaman Mangrove Nasional

Lantamal IV Batam Tanam Ribuan Pohon Bakau di Kampung Tua Bakau Serip

Lantamal IV Batam Tanam Ribuan Pohon Bakau di Kampung Tua Bakau Serip

Pangkalan Utama TNI AL (Lantamal) IV Batam, Kepulauan Riau (Kepri), melakukan penanaman bakau di Kampung Tua Bakau Serip.

Batam, Batamnews - Pangkalan Utama TNI AL (Lantamal) IV Batam, Kepulauan Riau (Kepri), melakukan penanaman bakau dalam agenda Penanaman Mangrove Nasional secara serentak di seluruh Indonesia. Acara dilangsungkan di Kampung Tua Bakau Serip, Nongsa, pada Senin (15/5/2023).

Komandan Lantamal IV Batam, Laksamana Pertama TNI Kemas M Ikhwan Madani, langsung memimpin acara tersebut, bersama unsur dari TNI/Polri. Tampak juga pendampingan diberikan oleh NGO Akar Bhumi Indonesia.

Kegiatan tersebut berlangsung secara serentak di 33 titik seluruh Indonesia melalui video conference (vicon) yang dibuka langsung oleh Presiden Joko Widodo, yang terpusat di Taman Wisata Alam, Jakarta Utara. Ada 2.500 bakau yang ditanam pada hari itu.

"Penanaman mangrove ini bertujuan untuk menjaga dan menghidupkan kembali ekosistem laut. Selain itu juga sebagai langkah mitigasi terhadap bencana alam dan kemungkinan bencana yang terjadi ke depannya," ujarnya.

Baca juga: Kasus Sengketa Lahan antara Kades di Anambas dan Legislator Kepri Boby Jayanto: Apakah Ada Dugaan Kriminalisasi?

Dengan penanaman bakau itu diharapkan dapat menekan abrasi untuk menjaga kestabilan ekosistem pantai dan sebagai tindakan preventif dalam rangka menjaga kelestarian sumber daya perairan laut terhadap setiap aktivitas yang mengancam kerusakan lingkungan dan sumber daya laut pesisir pantai.

Sebagaimana yang kita ketahui bersama bahwa tanaman mangrove memiliki berbagai manfaat dan peran yang amat krusial bagi keberlanjutan lingkungan, tutup Danlantamal IV.

Terpisah, Founder NGO Akar Bhumi Indonesia, Hendrik Hermawan menyebut, ada sekitar 5.500 pohon ditanam dalam beberapa hari. Akar Bhumi Indonesia mengingatkan tentang pentingnya pemeliharaan pohon sehingga keberlanjutan tanaman sesuai harapan kita.

"Mangrove adalah ekosistem sangat penting dalam melindungi pesisir bukan hanya sebagai benteng alami namun juga sebagai sumber penghidupan nelayan. Pelestarian ekosistem mangrove bukan hanya menambah tutupan hutan (penanam pohon) namun menghentikan dan menjaga dari kerusakan adalah urgent untuk di lakukan. Penebangan liar pohon mangrove dan reklamasi yang tidak sesuai prosedural wajib dihentikan," kata Hendrik, Selasa (16/5/2023).

Baca juga: Gubernur Kepri Mulai Pembangunan RSKJKO EHD di Bintan, Layanan Kesehatan Jiwa Lebih Dekat

Mengingat, kata dia, Batam sebagai kepulauan yang berbatasan langsung dengan negara lain, maka mangrove sebagai penyusun pulau merupakan bagian dari geopolitik negara.

"Hilangnya mangrove akan mengancam hilangnya pulau (mengurangi kedaulatan wilayah), hal ini hampir terjadi di pulau Putri yang merupakan salah satu pulau terluar di Batam," ujarnya.

Pada kesempatan event itu Akar Bhumi Indonesia menyuguhkan satu puisi berjudul "Doa Pelaut yang Tabah" karya Sapardi Djoko Damono dan lagu karya sendiri berjudul "Tanam-tanam".

Lagu tersebut dua tahun yang lalu pernah dilaunching dihadapan Presiden Jokowi di Pulau Setokok dalam acara penanaman mangrove.

"Apresiasi tinggi di berikan kepada TNI atas kontribusi besar dalam upaya pelestarian mangrove di Indonesia, Batam khususnya karena masyarakat asli Batam berprofesi sebagai nelayan yang menggantungkan hidup dari lestarinya pesisir," tutup Hendrik.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews