Lik Khai Bakal Undang Ahli, Komisi I Agendakan Hearing dengan Moya, BP Batam dan Masyarakat

Lik Khai Bakal Undang Ahli, Komisi I Agendakan Hearing dengan Moya, BP Batam dan Masyarakat

Ketua Komisi I DPRD Batam, Lik Khai. (Foto: dok. Batamnews)

Batam, Batamnews - Krisis layanan air bersih di Kota Batam semakin parah. Ketua Komisi I DPRD Batam, Lik Khai pun meradang dengan kondisi yang terjadi saat ini.

Menurutnya perkara ini perlu didudukkan dan dijelaskan ke masyarakat. Apalagi selama ini baik BP Batam dan PT Moya saling lempar tanggungjawab terkait masalah buruknya layanan air bersih selama ini.

"Jadi ini perlu transparansi. Perlu dijelaskan ke masyarakat kondisinya seperti apa sebenarnya. Hubungan kerjasama BP Batam dan PT Moya ini seperti apa. Kenapa masalah air bersih ini mereka (BP dan Moya) saling lempar tanggungjawab," ujar Lik Khai, saat dihubungi Batamnews, Kamis (20/4/2023).

Ia pun menyebut, jika baik BP dan Moya seakan tak tahu malu dalam krisis air yang terjadi di Kota Batam. "Ini tiap postingan di IG dan media sosial menginformasikan jika kondisi air mati atau mengecil karena perbaikan. Harusnya mereka malu dengan hal itu," sebutnya.

Lik Khai pun seakan miris, di Kota Batam solusi yang 'dijual' ke masyarakat hanya dengan layanan air tangki ke rumah-rumah. Hal tersebut sangat bertolak belakang dengan prinsip kota modern, yang disebut sebut kota elit sulit air. Menurutnya hal ini sebagai suatu hal yang lucu.

Bahkan kondisi krisis air yang terjadi bukan hanya di critical area/stress area (daerah ujung atau daerah tinggi) namun di pusat jantung Kota Batam sekalipun terjadi krisis. "Lihat saja seperti Nagoya, Seruni, dan sebaginya juga terkena dampak. Banyak sekali kendala yang terjadi sejak air ditangani BP Batam (SPAM) dan PT Moya ini," sebutnya.

Adakan hearing dan undang ahli

Menurutnya, Komisi I DPRD Batam akan mengundang stakeholder terkait, perwakilan masyarakat hingga ahli dalam layanan air bersih ini dalam hearing dan mencari titik masalah.

Pasalnya sejak terakhir kali hearing dengan PT Moya, BP Batam dua tahun lalu, masalah yang terjadi tak kunjung selesai.

"Saya ngak mau bahas apakah operator diganti atau tidak. Tapi intinya, pokok masalahnya dulu yang dicari.  Makanya ini habis lebaran, kami Komisi I mau mengundang semua pihak termasuk masyarakat terkena dampak kami libatkan. Dan akan kita undang ahli yang bisa memberikan pandangannya," kata Lik Khai.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews