Sektor Ini Bikin Indeks Persepsi Korupsi Indonesia 2022 Anjlok

Sektor Ini Bikin Indeks Persepsi Korupsi Indonesia 2022 Anjlok

ilustrasi

Jakarta - Transparency International Indonesia (TII) menyampaikan hasil corruption perception index atau indeks persepsi korupsi (IPK) Indonesia tahun 2022 berada di skor 34. Angka itu turun empat poin dibanding pada 2021.

"CPI Indonesia tahun 2022 berada di skor 34 dan berada di peringkat 110 dari 180 negara disurvei. Skor ini turun empat poin dari tahun 2021 lalu yang berada pada skor 38," kata Manajer Departemen Riset TII, Wawan Suyatmiko, di Hotel Pullman, Jakarta Pusat, Selasa (31/1/2023).

"Skor ini turun empat poin dari tahun 2021 atau merupakan penurunan drastis sejak 1995," tambahnya.

Baca juga: Biro Hukum Kemendikbud Jadi Saksi Ahli Kasus Korupsi Dana BOS SMKN 1 Batam

Wawan mengatakan ada sejumlah alasan IPK Indonesia anjlok empat poin pada 2022. Angka itu dihitung dari delapan indikator yang diamati oleh Transparency International Indonesia.

Dari delapan indikator itu, tiga mengalami penurunan. Salah satu penurunan drastis terjadi di indikator PRS (political risk service) International Country Risk Guide di mana mengalami penurunan 13 poin dari 48 menjadi 35.

"Bandingkan dengan political risk service (PRS), dia di tahun 2021 angkanya 48 berarti turun 13 poin itu turut menyumbang CPI kita dari 38 menjadi 34 tahun ini. Jadi PR besar untuk pemerintah, untuk lembaga politik, masyarakat sipil, pelaku usaha bagaimana sebenarnya menjaga political risk service kita di angka maksimal," ujar Wawan.

Baca juga: Komisi VI DPR RI Cium Aroma Korupsi Penjualan Lahan di Bandara Hang Nadim

Wawan mengatakan pemberantasan korupsi selaras dengan demokrasi di sebuah negara. Makin demokratis suatu negara, kata Wawan, akan semakin baik pemberantasan korupsinya.

"Negara-negara dengan demokrasi yang berjalan baik itu rata-rata korupsi indeksnya ada di angka 70 dan sebaliknya negara-negara dengan otokrasi yang paling kuat istilahnya otoriter itu rata-rata tingkat korupsinya jauh lebih rendah dari negara di mana demokrasi itu berjalan baik," jelas Wawan.

Wawan mengatakan indeks persepsi korupsi juga terhitung tinggi di negara-negara dengan rata-rata tingkat pendapatan warganya yang tinggi.

 

"Hal yang sama terjadi di mana tingkat pendapatan negara itu tinggi dia average korupsinya rendah. Dibanding dengan menengah ke bawah atau bahkan income level yang paling bawah. Jadi salah satu pemberantasan korupsi ya demokrasi kita berjalan on track," ucap Wawan.

Skor IPK Indonesia Tahun Ini

Indeks Persepsi Korupsi (IPK) Indonesia mengalami penurunan. Pada 2022, skor CPI Indonesia merosot menjadi 34 dari 2021 yang mencapai skor 38.

IPK atau CPI ini dihitung oleh Transparency International dengan skala 0-100, yaitu 0 artinya paling korup, sedangkan 100 berarti paling bersih. Total negara yang dihitung IPK atau CPI adalah 180 negara.

Skor CPI Indonesia di Tahun 2022 sejajar dengan negara-negara seperti Bosnia-Herzegovina, Gambia, Malawi, Nepal, dan Sierra Leone.

Sementara dalam kawasan regional Asia Tenggara, skor CPI Indonesia tahun 2022 jauh tertinggal dengan negara seperti Malaysia dan Timor Leste hingga Vietnam. Kedua negara ASEAN itu masing-masing memperoleh skor CPI tahun 2022 di angka 47 dan 42.

"Dibandingkan tahun lalu kita turun skor 4 poin dan ranking 14 turunnya," jelas Wawan.

Dalam peringkat di kawasan Asean, Indonesia menempati peringkat ketujuh dari 11 negara terkait skor CPI. Singapura menempati peringkat pertama dengan skor 83.

Sementara secara keseluruhan, di tahun 2022 Denmark dan Finlandia menjadi negara dengan skor CPI tertinggi. Kedua negara itu memiliki skor CPI di angka 90 dan 87.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews