ATB Prihatin dengan Kondisi Kekinian Layanan Air Bersih di Batam, Ungkit Masa Lalu

ATB Prihatin dengan Kondisi Kekinian Layanan Air Bersih di Batam, Ungkit Masa Lalu

Presdir PT ATB, Benny Andrianto Antonius saat coffee morning bersama wartawan. (Foto: Margaret/Batamnews)

Batam - Presiden Direktur Adhya Tirta Batam (ATB), Benny Andrianto Antonius menilai sistem pengelolaan air minum (SPAM) Batam harus berinvestasi untuk menambah kapasitas air baku. 

Hal ini disampaikannya, setelah melihat beberapa waktu belakangan masyarakat Batam yang mengeluhkan pelayanan SPAM yang kurang dari 24 jam. Bahkan beberapa kali air tidak mengalir dalam hitungan hari. 

Benny menyampaikan, ketika ATB masih menjadi pengelola air minum di Batam, pihaknya secara rutin membangun tambahan kapasitas sebesar 150-200 liter per tahun. 

Baca juga: Warga Tanjungpinggir Menjerit Layanan Air Mampet, SPAM Batam Lakukan Hal Ini

“Penambahan kapasitas ini harus dilakukan, karena sejalan juga dengan pertambahan penduduk,” ujarnya. 

Sementara itu, terhitung sudah 2 tahun lebih konsesi PT ATB dengan Badan Pengusahaan (BP) Batam telah berakhir. Menurutnya, BP Batam sudah seharusnya menambah kapasitas baik jaringan, water treatment plant (WTP) dan lainnya untuk meningkatkan produksi air baku. 

“Jangan harap menerima layanan yang baik, kalau perusahaan tidak meningkatkan kapasitas seiring pertumbuhan penduduk. Hal ini berlaku kepada seluruh perusahaan yang bergerak di bidang apapun,” katanya. 

Baca juga: Kesal Air Tak Mengalir Sepekan, Warga Cipta Green Mansion Bakal Mandi dan Nyuci di Kantor SPAM Batam

Benny mengakui ketika masih ditangani oleh ATB, jumlah pelanggan yang berada di stress area mencapai 1.000 pelanggan. Stress area yang dimaksud yaitu daerah yang berada di ujung dan tempat yang tinggi sehingga pelanggan mendapat pelayanan air kurang dari 24 jam. 

“Bisa jadi, pelanggan yang berada di stress area semakin bertambah. Saya yang tinggal di Sukajadi saja mengalami layanan air kurang dari 24 jam. Padahal wilayah tersebut dekat dengan pipa utama,” jelasnya. 

Oleh karena itu, menurutnya BP Batam sudah seharusnya memikirkan re-investasi terhadap SPAM Batam. Karena tidak bisa hanya mengandalkan pipa atau jaringan yang ada saat ini. “Kalau enggak, pasti keteteran,” katanya. 

Selanjutnya: Bantah aset dalam kondisi tak baik..

 

Ia juga membantah jika aset yang telah pihaknya serahkan tidak dalam kondisi baik. Seluruh SPAM diserahkan oleh PT Adhya Tirta Batam (ATB) kepada BP Batam di akhir masa konsesi telah  diverifikasi, dan divalidasi oleh Pihak yang berkompeten PT. Surveyor Indonesia, dan dinyatakan dalam kondisi baik dan berfungsi normal.

“Memang ada kemungkinan tua (pipa) tapi tidak secara bersamaan, makanya di sini perlu pengelolaan yang baik,” ucapnya. 

Mengapa investasi harus dilakukan oleh BP Batam? Benny menjawab bahwa hal itu sesuai dengan kontrak kerja pihak perusahaan yang hanya berupa operation dan maintenence (OM). Di mana berupa pengoperasian di WTP hingga distribusi, tidak termasuk pelayanan pelanggan. 

“Jadi cuman OM saja, tidak termasuk investasi, kalau dulu ATB end to end yaitu hulu ke hilir,” kata Dia. 
 


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews