Batam - PT Adhya Tirta Batam gagal menjadi peserta lelang pengelolaan air baku di Batam, Kepulauan Riau (Kepri).

Panitia Lelang Kerja Sama Operasi dan Pemeliharaan Sistem Penyediaan Air Minum Hulu Batam (Panitia Lelang) telah mengumumkan hasil prakualifikasi.

Dalam hasil pengumuman prakulifikasi tersebut, ada tiga nama perusahaan yang lolos dalam tahap ini.

“Ketiga perusahaan yang lolos tahap ini, sudah berdasarkan hasil evaluasi terhadap dokumen kualifikasi,” ujar Direktur Biro Humas, Promosi dan Protokol BP Batam Dendy Gustinandar, Kamis (12/8/2021).

Adapun ketiga perusahaan yang lulus tersebut adalah :

1. Konsorsium PT. Krakatau Tirta Industri – Perusahaan Umum (Perum) Jasa Tirta II – PT. Adaro Tirta Mandiri – PT. Strivechem Indonesia

2. PT. PAM Lyonnaise Jaya

3. Konsorsium PT. Moya Indonesia – PT. PP (Persero)

“Urutan daftar peserta yang lulus Prakualifikasi tidak menunjukkan peringkat peserta,” tegas Dendy.

Dendy menyebutkan, apabila ada peserta yang berkeberatan atas Pengumuman Hasil Prakualifikasi ini dapat menyampaikan sanggahan kepada Ketua Panitia Lelang.

“Sanggahan harus disampaikan secara tertulis dan ditandatangani oleh perwakilan resmi Peserta melalui surat,” katanya.

Salah satu perusahaan pengelola air minum milik Erick Thohir, Menteri BUMN, ikut dalam lelang tersebut, PT Adaro Tirta Mandiri. Perusahaan ini memang sudah malang melintang dalam sejumlah proyek pengelolaan air bersih.

Untuk alamat pengaduan, bisa dikirim ke alamat Ruang Sekretariat Panitia Lelang, Direktorat Badan Usaha Fasilitas dan Lingkungan Lantai 5 Gedung BIDA ANNEX II, Jalan Jend. Sudirman No. 1, Batam Centre 29400- Indonesia, dan/atau melalui surat elektronik dengan alamat [email protected] dengan menyertakan juga kepada alamat email [email protected], dalam waktu 5 (lima) Hari Kerja terhitung sejak tanggal 13 Agustus 2021 sampai dengan tanggal 20 Agustus 2021 pukul 16.30 WIB.