Ketua RW di Perumahan Hang Tuah Batam Beri Klarifikasi Soal Ribut-ribut di Masjid

Ketua RW di Perumahan Hang Tuah Batam Beri Klarifikasi Soal Ribut-ribut di Masjid

Video viral keributan di dalam masjid Perumahan Hang Tuah Batam. (Foto: tangkapan layar)

Batam, Batamnews - Ketua RW 06 Perumahan Hang Tuah, Kota Batam, Kepulauan Riau (Kepri), memberikan klarifikasi dan hak jawab mengenai persoalan yang terjadi di Masjid Al Hikmah Taman Hang Tuah beberapa waktu lalu.

Dari video rekaman yang disebar oleh seseorang tersebut, disebutkan telah menyudutkan dan mendiskriminasi Ketua RW setempat yakni, Bapak Km.

Sehingga, Bapak KM mendatangi kantor batamnews untuk memberikan klarifikasi atau hak jawab atas pemberitaan yang dengan judul "Ribut-ribut Ketua RW di Perumahan Hang Tuah, Umpatan Kasar Keluar di Dalam Masjid".

Dalam penyampaian yang disebutkan oleh Ketua RW tersebut, bahwa kejadian itu tidak seperti yang telah diberitakan. Bahkan dirinya dan keluarganya yang telah mendapat tindakan-tindakan kasar dari seorang warga (IS).

"Apa yang disampaikan oleh berita itu tidaklah benar, justru kami lah yang mendapat perlakuan kasar dari warga itu (IS)," ucap Km, Rabu (11/1/2023) sore.

Ketua RW itu menjelaskan peristiwa awal sehingga terjadinya keributan di Masjid Al Hikmah Taman Hang Tuah pada Minggu 18 Desember 2022 lalu.

Dimana, pihak DKM yang telah mengundang warga dan anggota DKM untuk melakukan gotong royong di Masjid. Namun, entah kenapa ibuk-ibuk dan sekelompok bapak-bapak yang sudah berada di masjid.

Berhubung remaja masjid terlebih dahulu tiba di masjid, IS melarang remaja masjid membersihkan masjid tersebut karena sudah dibersihkan bapak-bapak.

"Sehingga anak-anak melaporkan kepada istri saya, bahwa IS mengusir mereka dari masjid, sehingga mereka mendapat perlakuan dari IS. Karena saya tidak bisa ke masjid, saya suruh istri saya ke masjid. Setelah istri saya sampai di masjid terjadi keributan antara pihak keluarga Km dengan pihak IS," ujar Ketua RT.

Bahkan, dikatakan juga oleh Km bahwa warga tersebut merekam dan hendak memviralkan keluarganya.

"Saya waktu di rumah, saya pas waktu lagi sakit. Datang anak saya meberitahukan dan dalam kondisi badan lemah pergi ke Masjid. Di Masjid saya hanya duduk saja ketika datang," katanya.

"Cek cok terus terjadi, dan pihak IS terus merekam keluarga Km agar di viralkan supaya tenar ibuk RW katanya. Dan anak saya laki dan perempuan meminta vidio tersebut di hapus, ini masjid jangan di viralkan malu kita semua orang Hang Tuah," katanya.

Namun IS tetap melakukan hal tersebut. Pihaknya juga meminta untuk menghapus rekaman video tersebut, namun tak ditanggapi.

"Tetap IS tidak mau menghapus video, lalu dirampas istri saya untuk menghapus video tersebut. Tapi tidak berhasil, HP tersebut di rampas lagi oleh IS sehingga HP-nya terjatuh. Keributan semakin terjadi dan IS langsung menendang istri saya dan anak perempuan saya dan langsung saya melerai dan bisa dilihat di video," ujarnya.

Kemudian, Ketua RW itu juga mengatakan kalau pihaknya tidak ada yang melakukan kekerasan atau juga pemukulan. Melainkan keluarga Ketua RW itu yang mendapat perlakuan kekerasan dengan cara ditendang dan dijambak.

"Anak saya perempuan yang masih dibawah umur ditendang IS dan dijambak si ibuk baju hitam, kemudian istri saya dijambak oleh ibuk yang baju hitam juga sampai jilbabnya berantakan. Saya melerai dan menengahi. Yang saya pegang itu istri saya yang dijambak dari belakang dan di tendang dari depan kemudian menarek baju istri saya dari depan," katanya.

Akan tetapi dia sangat menyesalkan apa yang telah terjadi pada keluarganya, menjadi suatu yang disalahkan. Bahkan, video yang menuding keluarganya berbuat kekerasan disebarkan.

"Tidak ada kami yang melakukan kekerasan seperti yang diinformasikan. Dari video itu nampak kalau istri saya dijambak oleh ibuk baju hitam, dan waktu itu saya pakai baju pink (merah jambu) memegang baju dan jilbab istri saya yang sedang ditarek IS," ujarnya.

Oleh sebab itu, dengan klarifikasi yang telah diberikan tersebut dapat memberikan informasi yang benar-benar terjadi pada hari Minggu 18 Desember 2022 lalu.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews