Andai Saja Striker-striker Kroasia Setajam Mandzukic...

Andai Saja Striker-striker Kroasia Setajam Mandzukic...

Mandzukic telah pensiun pada 2021 dan kini menjadi asisten pelatih Kroasia di Piala Dunia 2022. Foto: AFP via Getty Images

Batam - Kroasia gagal melaju ke final Piala Dunia 2022 usai tumbang 0-3 di tangan Argentina dalam laga semifinal. Tumpulnya lini depan Vatreni menjadi keluhan suporter.

Sepanjang turnamen, Kroasia 'hanya' mencetak enam gol saja, empat di antaranya terjadi di fase grup saat mengalahkan Kanada. Di fase gugur, Kroasia dua kali menang adu penalti. Pertama melawan Jepang di 16 besar, kedua melawan Brasil di perempatfinal.

Jika diperhatikan, sejak awal sudah terlihat bahwa lini depan Kroasia bermasalah. Namun keberhasilan lolos hingga ke babak semifinal mengaburkan fakta tersebut, dan lebih menonjolkan semangat juang Luka Modric dkk yang tak pernah menyerah.

Baca juga: Modric: Kroasia Punya DNA Real Madrid

Mampetnya keran gol itu baru terasa saat berhadapan dengan Argentina. Meski tampil dengan tiga penyerang dan ditopang trio Modric, Mateo Kovacic, dan Marcelo Brozovic di lini tengah, namun Kroasia tetap kesulitan menebar ancaman.

Mereka justru kelabakan menghadapi serangan balik cepat dari Argentina. Akibatnya, Vatreni pun kebobolan tiga kali, masing-masing dari Lionel Messi (34') dan Julian Alvarez (39', 69').

Sepanjang laga, Kroasia hanya punya dua shot on goal, itu pun didapat setelah tertinggal 0-3. Sorotan pun tertuju kepada para penyerang yang hadir di Qatar kali ini.

Baca juga: Kilas Balik Argentina Vs Kroasia: Saat Messi dkk Dihajar 0-3

Kroasia dinilai tak lagi lagi memiliki sosok penyerang hebat seperti Davor Suker atau Mario Mandzukic di masa lalu. Mandzukic sebetulnya hadir di Piala Dunia 2022, namun bukan lagi sebagai pemain, melainkan sebagai asisten Dalic.

Maksud hati ingin menularkan ilmunya kepada para junior, namun yang diberikan saat latihan ternyata tak mudah diaplikasikan dalam pertandingan sesungguhnya.

"Sangat mengecewakan. Saya berharap menang. Tapi kami bisa apa, mungkin di Piala Dunia selanjutnya. Kami tak cukup kuat di lini depan, lalu bermain bertahan. Saat kebobolan gol pertama, kami kehilangan momentum," ujar Antonio, seorang suporter Kroasia, kepada BBC Balkan.

 

"Masalah besarnya adalah kami kekurangan striker seperti Mandzukic," kata Ante, juga suporter Kroasia.

"Kami butuh pencetak gol. Kami punya lini tengah yang hebat, tapi kami tak bisa terus-menerus meminta mereka memecah kebuntuan dengan mencetak gol," ucap Arijan, suporter lainnya, menambahkan.

Di Piala Dunia 2022, Kroasia membawa enam penyerang, dengan yang paling muda berusia 28 tahun, yakni Bruno Petkovic. Hanya saja, usia yang matang tak diimbangi dengan pengalaman yang cukup di level kompetitif.

Kombinasi gol Marko Livaja, Petkovic, Mislav Orsic, dan Ante Budimir untuk Kroasia jika digabung hanya 13 saja. Andrej Kramaric punya 22 gol dari 80 laga, namun jumlah itu kalah dari Luka Modric yang punya 23 gol dan berposisi sebagai gelandang.

Ivan Perisic sudah punya 33 gol untuk Kroasia, sama dengan milik Mandzukic dulu, namun pemain Tottenham Hotspur itu meraihnya dalam 122 laga, sedangkan Mandzukic hanya butuh 89 laga. Kroasia punya pekerjaan rumah untuk menelurkan para penyerang berbakat agar bisa bersaing di masa depan.
 


Komentar Via Facebook :

Berita Terkait

close

Aplikasi Android Batamnews