Badai PHK Ancam Karyawan Twitter Usai Jadi Milik Elon Musk

Badai PHK Ancam Karyawan Twitter Usai Jadi Milik Elon Musk

Ilustrasi (Foto: Reuters/Stephen Lam)

Jakarta, Batamnews - Twitter kini telah menjadi milik Elon Musk. Selain mendepak beberapa petingginya, kabar terbaru menyebut bahwa Musk berencana memberhentikan 25 persen karyawan Twitter.

The Washington Post melaporkan orang kepercayaan Musk dan sederet eksekutif Twitter yang tidak dipecat sempat membicarakan rencana masa depan perusahaan, mulai dari moderasi konten sampai PHK.

Sumber yang familiar dengan diskusi tersebut mengatakan Twitter akan melakukan PHK babak pertama yang menargetkan 25 persen dari total karyawan. Saat ini Twitter memiliki lebih dari 7.000 karyawan, jadi kemungkinan akan ada sekitar 2.000 karyawan yang dipecat, seperti dikutip dari Reuters, Selasa (1/11/2022).

PHK itu akan mencakup hampir semua departemen di Twitter, mulai dari sales, produk, engineering, legal, hingga trust and safety. Selain engineer, karyawan Twitter dengan gaji tertinggi merupakan bagian dari tim sales, dengan gaji tahunan mencapai USD 300.000.

Baca juga: Kuasa Elon Musk, Pemilik Akun Centang Biru di Twitter Harus Bayar Segini

Diskusi soal PHK di Twitter dipimpin oleh Alex Spiro, pengacara pribadi Musk. Sejak Musk menjadi pemilik baru Twitter, Spiro juga memiliki posisi aktif di perusahaan media sosial tersebut dan mengelola beberapa tim, termasuk legal, hubungan pemerintah, hingga kebijakan dan marketing.

Kabar soal PHK di Twitter sendiri sudah berhembus sejak beberapa bulan terakhir menjelang dibelinya Twitter oleh Musk. Awalnya Musk dikabarkan akan memberhentikan 75 persen karyawan Twitter. Tapi kabar tersebut dibantah dan laporan selanjutnya mengatakan Musk akan memberhentikan 50 persen staf Twitter.

Setelah sepakat membeli Twitter senilai USD 44 miliar pada akhir pekan kemarin, Musk langsung memecat empat orang penting di Twitter, CEO Parag Agrawal, CFO Ned Segal, Chief Legal Officer Vijaya Gadde, dan General Counsel Sean Edgett. Orang terkaya di dunia itu juga me-review perusahaan dan karyawan untuk dirombak.

Kabarnya Musk meminta manajer di Twitter untuk melakukan review performa dan memilih daftar karyawan yang ingin dipertahankan. Musk juga mengutus tim engineer Tesla untuk mengevaluasi kode yang ditulis para engineer Twitter.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews