Kuasa Elon Musk, Pemilik Akun Centang Biru di Twitter Harus Bayar Segini

Kuasa Elon Musk, Pemilik Akun Centang Biru di Twitter Harus Bayar Segini

Ilustrasi.

Washington - Pemilik akun centang biru alias terverifikasi di Twitter harus siap-siap merogoh kocek, pasca-media sosial itu dikuasai oleh miliarder Elon Musk.

Bos Tesla itu menerapkan kebijakan salah satunya adalah mengharuskan akun terverifikasi atau centang biru membayar.

Dikutip CNBC Indonesia, Musk tak memerinci soal perubahan itu. Namun kepastian akun centang biru dikenakan biaya berasal dari laporan buletin teknologi Platformer yang mengutip dua orang dan menyebutkan proyek ini menjadi bagian dari Twitter Blue.

Pengguna berlangganan melalui Twitter Blue sebesar US$4,99 (Rp 77.600) per bulan. Jika tidak membayar maka mereka akan kehilangan centang birunya.

Menurut The Verge, Musk meminta Twitter menaikkan harga langganan tersebut dengan menambah fitur baru. Biaya langganan Twitter Blue yang baru adalah US$19,99 (Rp 312.000).

Baca: 4 Petinggi Twitter Dapat Pesangon Triliunan Rupiah usai Dipecat Elon Musk

Rencananya, pengguna dengan akun terverifikasi diberikan waktu 90 hari untuk beralih menjadi pengguna berlangganan atau centang biru di akun mereka dihapus. 

Pegawai Twitter diberi Elon Musk tenggat 7 November untuk merilis fitur langganan ini. Jika gagal, mereka dipecat.

Sebagai informasi, Twitter Blue diluncurkan Juni tahun lalu sebagai layanan berlangganan pertama. Layanan tersebut menawarkan 'akses eksklusif ke fitur premium' termasuk fitur edit tweet.

Fitur edit tweet tersedia awal bulan ini, setelah Musk mendesak menggunakan survei pada bulan April dan menanyakan apakah mereka ingin tombol edit. Sebanyak lebih dari 70% mengatakan ingin fitur tersebut.

Baca: Elon Musk Resmi Jadi Pemilik Twitter

Selain centang biru berlangganan, bos SpaceX itu dilaporkan The Verge untuk mengalihkan pengguna yang keluar dari situs Twitter untuk menampilkan laman Explore dengan tweet yang sedang tren.

Musk, yang akhirnya menjadi pemilik Twitter pada Kamis (27/10/2022), diketahui langsung memberhentikan petinggi perusahaan. Mulai dari Parag Agrawal yang merupakan CEO Twitter, lalu Chief Financial Officer Ned Segal, dan Kepala Kebijakan dan Legal Vijaya Gadde.

Ketiganya dipecat karena dituduh memberikan data menyesatkan mengenai jumlah pengguna dan akun palsu di Twitter. Agrawal dan Segal yang ada saat penandatanganan akuisisi di markas Twitter langsung dikawal untuk keluar dari gedung.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews