Pemprov Kepri Tak Ingin Ada Bawal Impor dari Malaysia, Ansar: Berdayakan Hasil Nelayan Bintan

Pemprov Kepri Tak Ingin Ada Bawal Impor dari Malaysia, Ansar: Berdayakan Hasil Nelayan Bintan

Ilustrasi. (Foto: KKP)

Bintan, Batamnews -  Pemprov Kepulauan Riau akan memberdayakan hasil budidaya ikan bawal dari Nelayan Kelter Laut, Tembeling, Kecamatan Teluk Bintan, Kabupaten Bintan

Nantinya ikan bawal dari Bintan ini akan memenuhi permintaan di seluruh wilayah Kepri bahkan juga dapat diekspor ke negara-negara luar.

Gubernur Kepri Ansar Ahmad, mengatakan budidaya ikan bawal di Kelter Laut Bintan ini sangat menjanjikan. Bahkan hasil panennya sudah memenuhi permintaan pasar-pasar lokal seperti Batam dan daerah lainnya.

"Sekarang masih lokal namun pasar kita masih terbuka besar untuk daerah lainnya bahkan luar negeri sekalipun," ujar Ansar di Tembeling, Senin (31/10/2022).

Ansar meminta untuk menjaga kebijakan-kebijakan baru terutama masalah impor. Dia tidak ingin ada kebijakan impor ikan bawal dari Malaysia ke Kepri.

Baca: Gubernur Kepri Ansar Ahmad Panen 10 Ton Bawal Bintang di Bintan, Nilai Ekonomis Tembus Rp 1,2 Miliar

Hasil budidaya nelayan Bintan harus diberdayakan untuk mengisi dan memenuhi kebutuhan pasar di Kepri.

"Jangan sampai ada kebijakan impor dari Malaysia. Kita mesti kunci agar bawal itu dari Bintan," jelasnya.

Dari laporan pihak pengelola budidaya ikan. Bahwa ada investor dari Jepang yang melirik ikan Bawal Bintang di Kabupaten Bintan.

Maka dia meminta agar pihak pengelola mengundang resmi investor itu agar membahas  keseriusan untuk kerjasamanya dengan Pemprov Kepri.

"Kita jamin kepastian hukum dan izinnya. Namun harus dengan pola kerjasama dengan masyarakat sehingga membuka lapangan kerja baru di Bintan," katanya.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews