KSOP Karimun Beberkan Kronologi Kandasnya Tanker MT Young Yong di Jalur Pipa Gas Singapura

KSOP Karimun Beberkan Kronologi Kandasnya Tanker MT Young Yong di Jalur Pipa Gas Singapura

Kepala KSOP Kelas I Tanjungbalai Karimun, Jon Kenedi (Foto: Edo/Batamnews)

Karimun, Batamnews - Kapal Tanker MT Young Yong kandas di Selat Singapura dekat Pulau Nipah,Takong Kecil, Kota Batam, Provinsi Kepri, setelah mengisi muatan minyak hitam di Singapura.

Usai pengisian, tanker berbendera Djibouti itu akan stanby di jalur perairan Internasional Selat Singapura. Riskannya, lokasi perairan itu diketahui merupakan jalur pipa gas Singapura.

Hal itu disampaikan oleh Kepala KSOP Kelas I Tanjungbalai Karimun, Jon Kenedi. Kata dia, tanker itu awalnya berlayar dari Tanjung Pelepas, Malaysia dengan tujuan Singapura untuk mengisi muatan.

"Kapal itu dari Tanjung Pelepas belum ada muatan. Jadi ke Singapura dulu mengisi muatan minyak hitam," kata Jon Kenedi, Senin (31/10/2022).

Baca juga: Kandas di Jalur Pipa Gas Singapura, KSOP Hati-hati Evakuasi Tanker MT Young Yong

Kemudian, setelah mengisi muatan di Singapura, tanker tersebut berlayar ke jalur pelayaran Internasional Selat Singapura.

Kenedi juga menyebutkan bahwa kapal tersebut terdata dan lengkap dokumen. Bahkan, saat memasuki perairan Singapura itu, telah diingatkan oleh Stasiun Radio Pantai atau VTS agar tidak mengambil alur sebelah kiri.

Hanya saja, peringatan tersebut lambat mendapat respon dari ABK kapal sehingga kapal akhirnya kandas.

"Informasi sudah disampaikan, VTS memberitahukan agar jalur dirubah, tapi respon cukup lambat meskipun tetap dilakukan," kata Jon.

 

Kapal Masih Dalam Jalur Belum Wajib Pandu

Jalur yang pelayaran yang dilalui kapal tanker MT Young Yong, masih dalam jalur pelayaran Internasional. Sehingga, kegiatan pandu kapal yang biasanya dilakukan belum dapat dilakukan.

"Belum area atau wilayah wajib pandu, jalurnya masih di jalur pelayaran Internasional," kata Jon Kenedi.

Kemudian, kapal tersebut juga belum memiliki tujuan, dan akan standby di wilayah perairan tersebut. Haluan kapal yang condong ke kiri, itu mengarah ke laut yang kedalamannya hanya 16 meter, sementara bagian draf kapal mencapai 21 meter.

Sehingga, saat dalam pelayaran untuk mencari lokasi waiting list, kapal tersebut kandas di saluran pipa gas.

"Kapal hanya akan waiting list, menunggu jadwal dan tujuan berlayar selanjutnya," ucap Jon.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews