Tanker MT Young Yong Bermuatan Ratusan Ribu Ton Minyak Kandas di Perairan Nipah

Tanker MT Young Yong Bermuatan Ratusan Ribu Ton Minyak Kandas di Perairan Nipah

(Foto: ist)

Batam, Batamnews - Sebuah kapal tanker dengan nama lambung MT Young Yong berbendera Djibouti  dikabarkan kandas di perairan sekitar Pulau Nipah, Tekong Kecil, Kepulauan Riau, sejak Rabu (26/10/2022) lalu. 

Dari informasi yang diperoleh Batamnews, kapal dengan draft 21,5 meter tersebut terjebak di kedalaman air yang hanya setinggi 14,5 meter. 

Sebuah pesan berantai yang mengatasnamakan kapten kapal bernama Ahmad Irfan diterima Batamnews

Dalam pesan tersebut, ia sangat mengkhawatirkan kondisi kapal karena tanki ballast sudah mengalami kebocoran. Sehingga ia meminta kepada otoritas Singapura agar segera mungkin dilakukan transfer kargo ship to ship.

"Pada tanggal 28 Oktober 2022 nahkoda Young Yong meminta bantuan kepada VTIS Singapore (MPA) karena yakni Ballast-nya sudah bocor, sementara jawaban VTIS MPA Singapore tak dapat membantu dan menyarankan agar agent kapal dan pihak owner yang mengatur Ship to Ship untuk lightering, karena kapal kandas di teritorial laut Indonesia, kalau kandas di perairan teriotorial Singapore mungkin sebelum diminta sudah dilakukan tindakan preventive karena di cover biayanya kleg CLC maupun IOPC untuk tindakan pencegahan sebelum adanya polisi," tulisnya.

Sementara itu, ia juga mengungkapkan sudah berkordinasi oleh otoritas Indonesia untuk meminta bantuan. Namun pihak otoritas Indonesia hanya menunggu dan mengawasi. 

Kini, mereka hanya berharap air pasang tinggi segera terjadi untuk melakukan penarikan kapal tersebut. 

"Sesuai pernyataan agent," ungkapnya. 

Dikatakannya bahwa hal tersebut tak mungkin dapat terjadi mengingat sepanjang masa bahwa disekat tersebut air pasang hanya 3,5 sampai dengan 4 meter maksimum. 

"Kapal dengan muatan penuh ini dapat mengakibatkan kapal terbelah menjadi dua dan menumpahkan lebih dari 350.000 metrik ton minyak mentah ke laut, hal tersebut dapat menghancurkan ekosistem lingkungan laut," terangnya. 

Untuk diketahui, kapal tersebut bergerak dari pelabuhan Yantai, China, pada 22 September 2022 lalu. Saat ini kapal tersebut tengah berada di perairan Nipah, Indonesia, dengan posisi kandas. 

Hingga berita ini diterbitkan, Batamnews tengah mencoba mengonfirmasi peristiwa ini kepada pihak-pihak terkait. 


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews