Seorang Anak Meninggal Akibat Gangguan Ginjal Akut di Tanjungpinang

Seorang Anak Meninggal Akibat Gangguan Ginjal Akut di Tanjungpinang

Ilustrasi

Tanjungpinang, Batamnews - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kepulauan Riau (Kepri), menerima laporan beberapa kasus anak gagal ginjal misterius. Namun bedasarkan kriteria usia, didapati dua anak di bawah umur 10 tahun yang mengalami gagal ginjal akut misterius tersebut.

Kadinkes Kepri, Mohammad Bisri mengatakan, sebelumnya mendapati ada tiga kasus anak gagal ginjal misterius. Namun ketiga anak itu berusia 16 tahun dan 18 tahun.

"Setelah dikumpulkan laporannya ternyata ada beberapa kasus gagal ginjal misterius. Jadi kita pilih kriteria usia yang masuk kategori anak karena ada yang 16 tahun dan 18 tahun," ujar Bisri, Kamis (20/10/2022).

Baca juga: Daftar 5 Provinsi dengan Sebaran Kasus Gagal Ginjal Akut Anak Terbanyak di RI

Saat ini sedang ditelaah apakah kasus gagal ginjal misterius yang dialami oleh orang yang berusia 16-18 tahun itu masuk kriteria usia anak. Kemudian apakah mereka itu gagal ginjal akut atau kronis.

"Selama ini memang kasus gagal ginjal dan cuci darah sudah ada. Namun, kita masih koordinasi dengan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) kategori anak sampai usia berapa," jelasnya.

Namun dari laporan yang terbaru diterimanya dari IDAI ada dua kasus lagi anak usia 4 tahun dan 2 tahun yang juga mengalami gagal ginjal misterius.

Untuk anak usia 2 tahun itu berasal dari Kota Batam dan saat ini masih dirawat di RSBP Batam sedangkan yang usia 4 tahun itu berasal dari Kota Tanjungpinang.

Baca juga: Menkes: Balita Gagal Ginjal Misterius Tingkat Kematian 50 Persen

"Kalau yang kasus gagal ginjal anak usia 2 tahun itu masih dirawat di RSBP Batam dan anak yang usia 4 tahun itu meninggal dunia," jelasnya.

Anak usia 4 tahun asal Tanjungpinang itu sempat dirawat di RSUP Kepri Raja Ahmad Thabib (RAT). Kemudian dirujuk Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta dan meninggal dunia.

Dinkes Kepri terus berkoordinasi dengan IDAI mendata kasus gagal ginjal misterius tersebut. Kemudian juga berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI.

"Kasus ini masih dalam penelitian jadi kita ikuti arahan dari Kemenkes RI. Bagi masyarakat yang memiliki gejala agar memeriksakannya ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan," pungkasnya.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews