Damkar Natuna Lepaskan Buaya 3 Meter ke Hutan Lindung Setengar Bunguran Selatan

Damkar Natuna Lepaskan Buaya 3 Meter ke Hutan Lindung Setengar Bunguran Selatan

Ilustrasi

Natuna, Batamnews - Seekor buaya berukuran 3 meter yang ditangkap oleh warga Pulau Laut, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau (Kepri), direlokasikan atau dilepaskan ke kawasan hutan lindung Setengar Bunguran Selatan.

Sebelumnya, warga Pulau Laut menangkap buaya tersebut karena dianggap mengancam keselamatan warga setempat. Buaya jenis air asin itu dilepasliarkan oleh Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) ke kawasan hutan lindung Stengar agar tidak mengganggu aktivitas warga Pulau Laut.

"Kami targetkan sore ini bisa dirilis, karena tadi pagi buayanya sudah dikirim ke sini, jika tidak sempat sore ini besok pagi kita lepaskan karena kalau malam berisiko, karena itu proses evakuasi dibantu oleh TNI dan Basarnas," kata Kepala Damkar Kabupaten Natuna, Syawal Saleh di Natuna mengutip Antara, Kamis.

Baca juga: Bahasa Natuna dan Anambas Diusulkan Masuk dalam Kamus Bahasa Indonesia

Ia menjelaskan evakuasi dari Pulau Laut menggunakan kapal sekitar 4 jam perjalanan laut menuju Pulau Natuna Besar dan satu jam perjalanan darat menuju pusat Kota Ranai dilanjutkan satu jam perjalanan ke lokasi pelepasan.

Pihak Kecamatan Pulau Laut memastikan pengiriman buaya tersebut telah dilakukan dengan menggunakan pompong warga setempat untuk diserahkan kepada pihak Damkar.

"Ini lagi proses pengiriman, kami muat pakai pompong nanti mudah-mudahan cuaca bagus dan selamat sampai tujuan," kata Sekcam Kecamatan Pulau Laut, Hendri di Pulau Laut.

Ia juga menceritakan kronologis kejadian penangkapan buaya tersebut oleh warga setempat. "Tadi malam sekitar jam sebelas kami amankan, awalnya warga melihat buaya melintas di jalan, karena khawatir mengancam warga kami amankan saat buaya masuk kebun," jelasnya.

Baca juga: Bulog Siapkan 600 Ton Beras untuk Natuna Penuhi Kebutuhan hingga Akhir Tahun

Ia juga mengatakan kemunculan seekor buaya di daerah tersebut baru kali ini terjadi, sebelumnya hanya isu yang beredar di masyarakat tentang keberadaan seekor buaya di sebuah bendungan sumber air bersih warga.

"Tidak pernah ada buaya di pulau ini, karena itu kita juga ingin pastikan apakah buaya cuma satu ekor atau bagaimana dan anehnya buaya itu berada di daratan bukan rawa atau sungai," kata Hendri.

Untuk diketahui, dua pekan sebelumnya seorang nelayan Desa Teluk Buton Kecamatan Bunguran Utara, Natuna, telah menjadi korban gigitan buaya saat berburu gurita di wilayah tersebut.

"Digigit di lengan, untung masih selamat," kata Jeki nelayan Teluk Buton.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews