DBD Mengintai di Musim Penghujan: Dinkes Batam Catat 61 Temuan Kasus Selama September 2022

DBD Mengintai di Musim Penghujan: Dinkes Batam Catat 61 Temuan Kasus Selama September 2022

ilustrasi.

Batam, Batamnews - Kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kota Batam meningkat dalam bulan September 2022 ini. Kasus tertinggi di Kecamatan Batam Kota mencapai 184 kasus. 

Per September, hingga tanggal 26 September 2022 di Kota Batam, terdapat tambahan 6 kasus di Kecamatan Sekupang, 2 kasus di Batu Aji, 16 kasus di Sagulung, 1 kasus di Galang, 1 kasus di Sei Beduk, 3 kasus di Nongsa, 12 kasus di Batam Kota, 8 kasus di Bengkong, 5 kasus di Batu Ampar, dan 7 kasus di Lubuk Baja. Total temuan 61 kasus DBD di Kota Batam selama September 2022.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Kota Batam, Melda Sari mengatakan, kasus DBD meningkat seiring musim penghujan.

Baca juga: Kasus DBD di Pekanbaru Meningkat, Lebih 500 Warga Terjangkit Selama 2022 

Genangan air menjadi tempat berkembang biak nyamuk Aedes Aegypti dan Aedes Albocpictus. “Faktor utamanya karena curah hujan meningkat,” ujarnya, Selasa (27/9/2022). 

Kendati demikian, Melda menyampaikan jumlah kasus tersebut masih tergolong aman. Karena batas incidence rate yakni 49 per 100 ribu jiwa. 

"Tapi masih terbilang aman. Karena insiden rate-nya di Batam, di bawah 49/100 ribu penduduk. Wilayah yang tertinggi ada di kecamatan Batam Kota," lanjutnya.

Baca juga: Atta Halilintar Masuk Rumah Sakit karena DBD 

Sedangkan berdasarkan Incidence Rate, Kecamatan Bengkong dan Batam Kota menjadi yang tertinggi dengan nilai 54,33 dan 72,27. Ia mengimbau masyarakat dapat melakukan langkah pencegahan.

Wali Kota Batam, Rudi sebelumnya mengeluarkan edaran meminta agar masyarakat mewaspadai peningkatan kasus DBD dengan melakukan langkah 3M Plus yaitu menguras dan menyikat dinding tempat penampungan air seperti bak mandi, menutup rapat-rapat tempat penampungan air seperti drum, tempayan dan lain lain, serta mengubur atau memanfaatkan kembali barang bekas yang dapat menampung air hujan seperti: botol bekas, ban bekas dan lain lain. 

Selain itu memantau wadah air yang dapat menjadi tempat perkembangbiakkan nyamuk aides aegypti, mengganti air vas bunga seminggu sekali, mengeringkan air di alas pot bunga, memperbaiki saluran air dan lain-lain. 

"Kami juga mengimbau agar melakukan gotong royong setiap minggunya. Intinya ada di masyarakat," ucap Melda.
 


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews