Singapura Dihantui Kenaikan Kasus DBD, Bagaimana di Indonesia?

Singapura Dihantui Kenaikan Kasus DBD, Bagaimana di Indonesia?

Foto: iStockphoto

Jakarta, Batamnews - Singapura dihantui infeksi Demam Berdarah Dengue (DBD) sejak awal 2022. Para ahli menyebut, kondisi tersebut dipicu oleh perubahan iklim dan pemanasan global. 

Lantas, seperti apa situasi DBD terkini di Indonesia? Apakah Indonesia tengah mengalami kondisi serupa dengan Singapura?

Baca juga: Singapura Buka Pintu, Wisatawan Mancanegara Mulai Mengalir ke Batam

"(Kasus) pasti meningkat lebih cepat. Ini adalah fase darurat yang mendesak yang harus kita hadapi sekarang," kata Menteri Dalam Negeri Singapura Desmond Tan, dikutip dari CNN, Kamis (9/6/2022). Saat itu, Singapura sudah mencatat lebih dari 11.000 kasus DBD, jauh melampaui angka tahun lalu dengan total 5.258 kasus.

Plt Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular, Kementerian Kesehatan RI, dr Tiffany Tiara Pakasi, memaparkan kasus dengue di Indonesia justru menurun dalam dua tahun terakhir, berbarengan dengan pandemi COVID-19.

Baca juga: Singapura Buka Pelabuhan Harbourfront, Netizen: Pak Gubernur, Tolong Turunkan Harga Tiket!

Dalam paparannya disebutkan, hingga pekan ke-22 di 2022, sebanyak 45.387 kasus dengue dilaporkan dari 449 kabupaten/kota yang tersebar di 34 provinsi. Seiring itu, tercatat sebanyak 432 kematian akibat dengue tersebar di 163 kabupaten/kota di 31 provinsi.

"Kalau secara harian memang kita pantau juga dan tahunan situasinya. Seperti ini. Jadi ada peak atau puncaknya," ujarnya dalam 'Temu Media Peringatan Asean Dengue Day (ADD) 2022' secara virtual, Rabu (15/6/2022).

"Memang bisa dibilang dua tahun terakhir selama pandemi ini, mungkin hikmah juga Work from Home (WFH), rajin bersih-bersih, berantas nyamuk, kasusnya turun. Mudah-mudahan ini bukan karena underdiagnosis," pungkas dr Tiara.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews