Pertamina Mulai Transisi dari Jual BBM ke Swap Baterai dan 'SPBU Listrik'

Pertamina Mulai Transisi dari Jual BBM ke Swap Baterai dan

SPKLU Pertamina. (ist)

Jakarta - Pertamina bersiap untuk menuju transisi energi baru terbarukan (EBT). Perusahaan minyak ini sudah mulai menyediakan fasilitas 'SPBU Listrik', yakni Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) dan Battery Swapping Station atau penukaran baterai untuk sepeda motor.

'SPBU Listrik' saat ini masuk dalam Green Energy Station (GES) milik Pertamina di Bali. Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif yang meninjau langsung GES mendorong supaya Pertamina menghadapi perubahan energi yang lebih ramah lingkungan.

"Ini akan menuju ke Energi Baru Terbarukan karena kan memang hulunya ini kita masih memakai (energi) fosil yang dulu sudah di program panjang, tapi ini akan berangsur transisi menuju energi bersih energi baru terbarukan. Ini evolusi kendaraan bermotor, tadinya berbakar jadi listrik, bersih lingkungan, dan hemat," kata Arifin dalam keterangannya dikutip Kamis (1/9/2022).

Baca juga: Ansar Lobi Pertamina dan BPH Migas Tambah Kuota BBM Subsidi di Kepri, Pengawasannya Bagaimana?

"Pertamina harus antisipasi tantangan usaha jangka panjang melihat sumber yang ada di kita sumber migas makin turun. Alternatifnya apa yang harus dipakai? Nah, sudah ada jawabannya untuk bisa mengganti minyak dengan listrik. Ini akan bertahap," kata Arifin.

Direktur Utama PT Pertamina, Nicke Widyawati mengungkap, Pertamina telah memiliki 238 GES yang telah terpasang panel surya, 6 unit Charging Station untuk pengisian mobil listrik, dan 14 unit Battery Swapping Station untuk penukaran baterai motor listrik. Jumlahnya masih sedikit dari total SPBU yang tersebar di Indonesia.

"Untuk sumbernya, kita punya target energy mix. Untuk ekosistem EV (electric vehicle) Pertamina masuk di hilir dulu kita mulai roda dua. Kita pahami pasar roda dua agak sulit baterai cas di rumah, jadi konsepnya kita jual baterai swap berikan kemudahan bagi kendaraan motor," kata Nicke.

Baca juga: Harga Pertalite Belum Naik, Pertamina Malah Turunkan Harga BBM Non-Subsidi

"Untuk sisi hulu, Pertamina kerja sama dengan BUMN Inalum, PLN membangun Indonesia Battery Corporation (IBC) melakukan investasi pengembangan pembuatan baterai mulai dari hulu hingga hilir," imbuh Nicke.

Direktur Perencanaan dan Pengembangan Bisnis Pertamina Patra Niaga, Harsono Budi Santoso mengatakan bahwa perluasan penyediaan infrastruktur hilir khususnya di Bali merupakan bagian komitmen Pertamina untuk mengembangkan ekosistem kendaraan listrik yakni Charging Station (SPKLU) dan Battery Swapping Station (SPBKLU).

Harsono Budi mengatakan, Pertamina berencana mengembangkan 58 GES, dimana 6 di antaranya akan dilengkapi dengan 6 unit Battery Swapping Station, khusus di Bali. Selain itu, Pertamina Patra Niaga juga turut mengembangkan unit Charging Station untuk pengisian bus listrik.

 

Bali diketahui menjadi tempat perhelatan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 pada November 2022 mendatang. Penyediaan GES juga dimaksudkan memenuhi kebutuhan kendaraan kegiatan G20 yang sebagian besar menggunakan kendaraan listrik ramah lingkungan.

"Perluasan ini mendukung komitmen Pemerintah Indonesia dalam mempercepat elektrifikasi di sektor transportasi serta komitmen untuk menjalankan aspek Environmental, Social, & Governance (ESG) mengenai penyediaan energi yang lebih bersih. Selain itu, pengembangan ekosistem kendaraan listrik ini juga sebagai dukungan agenda G20 mendatang, di mana sebagian besar kendaraan yang digunakan adalah kendaraan listrik yang ramah lingkungan," lanjutnya.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews