PSSI Diminta Fokus ke Timnas daripada Bidding Tuan Rumah Piala Asia

PSSI Diminta Fokus ke Timnas daripada Bidding Tuan Rumah Piala Asia

Timnas

Jakarta - Pengamat sepak bola nasional, Muhammad Yusuf Kurniawan menilai PSSI harusnya fokus pembentukan Timnas Indonesia yang berkualitas ketimbang sibuk jadi tuan rumah Piala Asia 2023.

Per Senin (18/7/2022) AFC merilis pernyataan resmi ada empat federasi yang mengajukan diri jadi tuan rumah Piala Asia 2023. Keempat federasi itu adalah PSSI (Indonesia), KFA (Korea Selatan), FA (Australia), dan QFA (Qatar).

Menurut Yusuf, kans Indonesia menjadi tuan rumah cukup terbuka. Hanya saja peluangnya cukup berat, mengingat Korea Selatan, Australia, dan Qatar lebih berpengalaman menyelenggarakan ajang besar.

"Jika melihat infrastruktur dan kematangan organisasi, Australia dan Korsel lebih layak. Alih-alih mau jadi tuan rumah, sebaiknya Indonesia fokus pada persiapan dan pembentukan timnas yang berkualitas," kata Yusuf.

Sejatinya Indonesia pernah menjadi tuan rumah Piala Asia. Itu terjadi pada 2007. Namun ketika itu Indonesia terpilih bersama tiga negara ASEAN lainnya, yakni Vietnam, Malaysia, dan Thailand.

"Kita punya pengalaman jadi tuan rumah bersama, tapi manfaat yang kita petik tidak signifikan juga. Tim kita tetap gagal secara prestasi [tidak lolos grup). Yang kita peroleh hanya euforia semu," ujarnya.

Dalam analisis lelaki yang biasa disapa Yuke ini, PSSI sudah cukup sering menjadi tuan rumah. Pada 2022 ada Piala AFF U-19, AFF U-16, dan AFF Putri U-18, serta Piala Dunia U-20 2023.

"Ini sudah lebih dari cukup. Ini [Piala Dunia U-20 2023] jenis kegiatan yang langka, yang bisa kita pentaskan di Indonesia. Dampaknya tentu diharapkan bisa menguntungkan kita juga," ucap Yusuf.

Soal mepetnya jadwal pertandingan Piala Dunia U-20 2023 dengan Piala Asia 2023 juga berpengaruh. Meski secara infrastruktur mumpuni, tetapi jeda yang pendek bisa mempengaruhi sesi persiapan.

Kasus satu negara jadi tuan rumah berbagai ajang, misal dari Piala Dunia ke Olimpiade, sudah lumrah. Akan tetapi jarang ditemui jarak antarkegiatan tersebut hanya sebulan hingga dua bulan.

Apalagi Shin Tae Yong yang menangani Timnas Indonesia dan U-19 secara bersamaan. Ini bisa memberi dampak yang tak terduga. Karenanya Yusuf kembali meminta PSSI fokus menyiapkan Timnas yang berkualitas.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews