Terlilit Pinjol, Wanita di Lampung Jadi 'Hantu Ngemis' ke Rumah Warga

Terlilit Pinjol, Wanita di Lampung Jadi

Wanita bercadar di Pringsewu, Lampung. /Tiktok dan Instagram

Lampung - Sebuah video viral di media sosial adanya seseorang yang memakai kain atau pakaian tertutup berwarna putih yang diduga melakukan kejahatan. Tak hanya itu, orang itu juga disebutnya meminta uang kepada warga dengan memakai senjata tajam celurit.

"Ini yang lagi viral di Lampung, wanita bercadar, penculikan, dan membawa celurit serta meminta-minta uang kepada warga. Hati-hati buat warga Lampung, jaga anaknya dan keluarga demi keselamatan bersama," tulis salah satu akun di media sosial.

Ternyata, orang tersebut merupakan seorang wanita bernama Nurhayati (40) yang merupakan warga dari Kabupaten Pringsewu Lampung yang kini sudah diamankan oleh aparat kepolisian. Hal ini dibenarkan oleh Kabid Humas Polda Lampung Kombes Zahwani Pandra Arsyad.

"Awalnya itu, fenomena ini adalah sebab dan akibat karena bagaimanapun juga ini tentang problematika ekonomi masyarakat. Adanya seorang wanita mengenakan pakaian tertutup, tolong samakan persepsi. Bukan berhijab atau bercadar, karena masalah agama sangat sensitif. Jadi kami katakan seorang wanita mengenakan pakaian tertutup serba putih dan kacamata," kata Pandra saat dihubungi, Senin (16/5/2022).

Pandra menyebut, Nurhayati yang bekerja sebagai petani ini diketahui telah bercerai dengan suaminya sejak 2012 silam. Dari hasil pernikahan tersebut keduanya dikaruniai anak dan sejak itulah, ia menjadi tulang punggung keluarga.

"Dia single parent membesarkan anaknya. Di tengah pandemi Covid-19, dia mengalami kesulitan ekonomi sehingga melakukan pinjol. Bukan hanya 1 pinjol, tapi 11 pinjol dengan total nilai Rp39 juta," sebutnya.

"Dari pinjol itu, yang sebagian besar dikategorikan sebagai pinjol ilegal. Dugaannya seperti itu. Karena desakan pembayaran utang, saudara Nurhayati mendapat ancaman," sambungnya.

Lalu, terkait dengan pakaian yang digunakannya serba putih tersebut ternyata sudah digunakannya sejak pisah dengan suaminya. Sehingga, apa yang dilakukannya seperti yang ada pada sebuah video itu bukan menjadi modus dalam menakuti warga.

"Jadi itu bukan modus untuk menakuti-nakuti warga. Hasil pemeriksaan, tidak ada satu pun warga merasa terintimidasi terhadap perilaku Nurhayati. Bahkan warga merasa iba dengan memberikan uang, ada yang Rp50 ribu. Warga tidak kenal siapa dia," ungkapnya.

Selain itu, terkait dengan narasi adanya pengancaman dan menggunakan senjata tajam. Hal itu pun dibantah olehnya, karena apa yang dilakukan oleh Nurhayati tidak adanya pengancaman dan menggunakan sajam.

"Jadi tidak benar ada ancaman. Tidak terbukti adanya dugaan pidana. Tidak ada ancaman. Bahkan warga kasih dengan ikhlas," tegasnya.

"Bantah (Narasi bawa sajam). Itu hasil pemeriksaan Polres Pringsewu dan Polsek Sukoharjo," sambungnya.

Untuk rumah yang didatangi oleh Nurhayati itu disebut Pandra cukup banyak. Namun, tidak adanya pengancaman ketika mendatangi rumah warga satu persatu.

"Banyak (rumah), jadi sifatnya dia itu wait and see. Kalau dia kepepet betul baru lakukan itu. Kan pinjolnya 11, bisa ketutup sekali, mungkin tidak. Tapi pinjol yang lain mengantre. Dia tertekan," jelasnya.

"Dari pengakuannya, karena dia baru diperiksa kemarin hari Minggu (15/5/2022). Bahkan keluarga dan kepala desanya sudah hadir. Dia sudah buat pernyataan permohonan maaf atas peristiwa ini. Dan tidak akan mengulangi perbuatan. Dari pengakuannya juga, dia tidak terafiliasi dengan organisasi tertentu," sambungnya.

Kini, Nurhayati sudah dikembalikan kepada pihak keluarganya. Lantaran memang tidak terbukti adanya pengancaman olehnya kepada warga yang didatangi rumahnya.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews