Singapura Laporkan Hepatitis Akut 'Misterius', Bayi 10 Bulan Dirawat di IGD

Singapura Laporkan Hepatitis Akut

(Foto: Getty Images/iStockphoto/gorodenkoff)

Jakarta, Batamnews - Singapura melaporkan kasus hepatitis akut tanpa diketahui penyebabnya, pada Sabtu (30/4). Menurut keterangan Kementerian Kesehatan Singapura (MOH), kasus itu menimpa anak laki-laki berusia 10 bulan.

Kemenkes Singapura menekankan penyelidikan kasus tengah berlangsung. Termasuk apakah kasus yang dilaporkan di Singapura serupa dengan wabah global yang belakangan menjadi perhatian.

Laporan hepatitis akut atau peradangan hati pada bayi diterima MOH Jumat (29/4/2022). Bayi berusia 10 bulan ini tengah dirawat di unit gawat darurat RS Wanita dan Anak KK. Hingga kini, sejumlah kontak erat dari keluarga bayi dinyatakan dalam kondisi sehat.

"Investigasi sedang berlangsung untuk menentukan apakah kasus tersebut memiliki presentasi mirip dengan kasus hepatitis akut yang penyebabnya tidak diketahui, yang dilaporkan secara internasional dan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)," tambahnya.

"Hasil tes laboratorium telah menetapkan kasus negatif untuk virus umum penyebab hepatitis (virus hepatitis tipe A, B, C dan E). Kasus tersebut memiliki riwayat infeksi COVID-19 sebelumnya pada Desember 2021, meskipun tidak ada bukti saat ini hepatitis akut terkait dengan COVID-19."

Kemenkes Singapura menegaskan ada lebih dari 200 kasus yang terinfeksi 'hepatitis misterius' di 17 negara. Karenanya, Departemen Kesehatan setempat tengah memantau situasi dengan cermat dan sudah memberitahu semua praktisi medis untuk mewaspadai gejala infeksi hepatitis yang penyebabnya tidak dapat diidentifikasi.

Dikutip dari Channel News Asia, hepatitis dapat disebabkan oleh infeksi virus, penggunaan alkohol, racun, obat-obatan, dan kondisi medis tertentu. Penyebab pasti hepatitis akut dalam kasus ini di seluruh dunia tidak diketahui, meskipun penyelidikan awal menunjukkan bahwa kasus tersebut kemungkinan berkaitan dengan infeksi adenovirus.

Adenovirus adalah virus umum yang biasanya menyebabkan penyakit pernapasan atau pencernaan dan umumnya tidak diketahui menyebabkan hepatitis pada anak-anak yang sehat.

Sebagai tindakan pencegahan, mencuci tangan dan kebersihan pernapasan yang baik membantu mengurangi penyebaran banyak infeksi umum, termasuk infeksi adenovirus. Anak-anak yang tidak sehat disarankan untuk tinggal di rumah sampai gejalanya berhenti atau dinilai sudah fit untuk kembali ke sekolah.

Orang tua harus mewaspadai gejala hepatitis dan mencari perhatian medis dini jika khawatir. Gejala penyakit hepatitis antara lain:

* Urine gelap

* Kotoran pucat, berwarna abu-abu

* Menguningnya bagian putih mata atau kulit (jaundice)

* Kulit yang gatal

* Nyeri otot atau sendi

* Demam

* Mual, muntah, atau sakit perut

* Kelesuan atau kehilangan nafsu makan


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews