Terkuak Alasan Ramai-ramai Negara Miskin Tolak Vaksin AstraZeneca

Terkuak Alasan Ramai-ramai Negara Miskin Tolak Vaksin AstraZeneca

Vaksin AstraZeneca. (Foto: Getty Images/Antonio Masiello)

Jakarta - Ramai-ramai vaksin AstraZeneca ditolak negara miskin, jumlahnya mencapai 35 juta dosis vaksin. Global Alliance for Vaccines and Immunization (Gavi) menyebut banyak negara yang lebih memilih vaksin Moderna, Pfizer, dan vaksin Johnson & Johnson atau Janssen.

Dikutip dari Reuters, dokumen terkait program COVAX mengungkap alasan di balik penolakan puluhan juta dosis vaksin AstraZeneca. Rupanya, masa kedaluwarsa vaksin AstraZeneca relatif singkat yakni enam bulan.

Baca juga: Sudah Vaksin Booster Tapi Positif Covid? Ini Kata Ahli

Pasalnya, masa kedaluwarsa vaksin AstraZeneca yang singkat menjadi tantangan banyak negara miskin terkait keterbatasan infrastruktur sehingga vaksin tidak bisa diberikan dalam waktu cepat.

"Ada indikasi preferensi umur penyimpanan yang tidak bisa dipenuhi dengan suplai vaksin AstraZeneca," ujar seorang juru bicara untuk Gavi seperti dikutip dari Reuters, Jumat (14/4/2022).

Baca juga: Apakah Boleh Vaksin Booster Saat Puasa? Ini Penjelasannya

Gavi menyebut pihaknya sudah mengajukan perpanjangan masa kedaluwarsa vaksin pada Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). AstraZeneca disebut tengah berupaya dengan regulator dan WHO untuk memperpanjang masa penyimpanan tersebut.

Sebelumnya, WHO sudah memperpanjang masa kedaluwarsa atau masa simpan vaksin AstraZeneca produksi India, Covishield, dari enam bulan menjadi sembilan bulan.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews