Apindo: Indikator Makro Ekonomi Batam Awal 2022 Mulai Membaik

Apindo: Indikator Makro Ekonomi Batam Awal 2022 Mulai Membaik

Ketua Apindo Batam, Rafki Rasyid. (Dok. Batamnews)

Batam, Batamnews - Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Batam, Rafki Rasyid acungi jempol terkait optimisme Wali Kota yang juga Kepala Badan Pengusahaan (BP) Batam, Muhammad Rudi yang menargetkan pertumbuhan ekonomi daerah setempat hingga 6-7 persen pada tahun 2022 ini.

Rafki meyakini, Rudi memiliki hitung-hitungan matang sehingga berani menargetkan pertumbuhan ekonomi Batam setinggi itu.

"Jika dilihat indikator makro ekonomi Batam awal tahun 2022 ini memang terus mengalami perbaikan. Mulai dari data belanja rumah tangga, net ekspor, dan juga belanja pemerintah," katanya, Jumat (1/4/2022).

Semua pihak, lanjutnya tentu optimis kalau pertumbuhan ekonomi Batam di tahun 2022 ini akan lebih tinggi lagi jika dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi di 2021 lalu.

Baca juga: Buruh Tolak UMK, Apindo Batam: Silahkan Unjuk Rasa, Tapi..

Namun demikian, semua pihak juga tidak boleh lengah untuk terus memperbaiki kondisi investasi di Batam karena investasi merupakan kunci untuk menaikkan pertumbuhan ekonomi Batam.

"Penurunan realisasi tahun 2021 merupakan lampu kuning yang harus dijadikan peringatan bagi kita semua kalau investasi di Batam ada permasalahan yang mesti diselesaikan secara serius," kata dia.

BP Batam selaku leading sector yang bertanggung jawab terhadap capaian investasi di Batam, harus lebih gencar lagi mempromosikan investasi ke negara-negara potensial yang selama ini belum sempat tergarap akibat Pandemi Covid-19.

"Meredanya Pandemi Covid-19 di seluruh dunia bisa dijadikan momentum untuk menaikkan jumlah investor yang berinvestasi ke Batam," ujar Rafki.

Baca juga: Apindo Minta Pemko Batam Antisipasi Covid-19 di Momen Nataru

Fasilitas investasi di Batam juga perlu terus diperbaiki. Seperti harmonisasi peraturan dan perizinan yang masih berada dibeberapa kementerian perlu segera dituntaskan agar seluruh perizinan terkait investasi dan perizinan berusaha lainnya cukup diurus di BP Batam saja.

"Hal ini akan menarik di mata investor. Selanjutnya, tarif kontainer yang relatif mahal masih menjadi momok bagi investor karena barangnya menjadi kurang bersaing di pasar internasional ketika dikirim dari Batam. Hal ini perlu segera dicarikan solusinya. Kita sudah rapat beberapa kali dengan BP Batam terkait hal ini, mudah-mudahan bisa segera terpecahkan," katanya.

Pelonggaran pergerakan orang di Batam dan di seluruh Indonesia tentunya akan menaikkan aktivitas belanja rumah tangga di Batam.

Selain itu, wisatawan baik domestik ataupun turis asing diharapkan akan datang lagi ke Batam. Hal ini akan cukup membantu menaikkan tingkat pertumbuhan ekonomi Batam menuju apa yang ditargetkan tersebut.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews