Batam, Batamnews - Kebiasaan masyarakat pada malam pergantian tahun identik dengan pesta pora dengan mengumpulkan orang banyak. Hal itu lah yang perlu diwanti-wanti oleh pemerintah atas atensi Covid-19.

Di Kota Batam, Kepulauan Riau (Kepri), peningkatan mobilitas orang menjelang natal dan tahun baru patut disikapi dan diwaspadai. Termasuk juga bagi pendatang yang masuk ke Batam, ataupun masyarakat yang keluar dari Batam.

Seperti yang diketahui, bahwa ketika terjadi peningkatan mobilitas orang, maka resiko tingginya penularan Covid-19 akan semakin besar.

"Maka kita harapkan Pemerintah Kota Batam tentunya sudah membuat langkah-langkah antisipatif untuk Nataru ini. Sehingga kasus Covid-19 di Batam yang sudah nol dalam beberapa hari ini tidak melonjak lagi," kata Ketua Apindo Batam, Rafki Rasyid, Selasa (16/11/2021).

Langkah antisipatifnya, lanjut dia, sebagai contoh seperti larangan untuk merayakan malam pergantian tahun baru. Jangan sampai terjadi kumpul massa di malam pergantian tahun. 

"Maka aparat mesti menjaga wilayah wilayah yang berpotensi dikunjungi banyak orang pada malam tahun baru. Aparat juga mesti rajin berpatroli untuk memantau adanya kerumunan orang di malam tahun baru," ujarnya.

Begitu pula dengan masyarakat yang harus tetap diingatkan untuk tetap menjaga protokol kesehatan dengan ketat dan disiplin. Walaupun kasus Covid-19 di Batam sudah melandai, Rafki minta seluruh elemen tidak boleh lengah.

Dia menyebut, ancaman Covid-19 masih ada dan siap kembali menebar teror seperti pada bulan Juli yang lalu. 

"Kita berharap jangan sampai lagi terjadi lonjakan kasus Covid-19 di Batam dan Indonesia. Ketika libur Nataru ini bisa dilewati tanpa lonjakan kasus penularan Covid-19, maka barulah kita bisa bernafas lega dan mulai memikirkan penataan ekonomi kembali di tahun depan," ujar Rafki.