Kalahkan Singtel, StarHub Kuasai Hak Siar Liga Inggris di Singapura

Kalahkan Singtel, StarHub Kuasai Hak Siar Liga Inggris di Singapura

Ilustrasi. (Foto: Getty Images via Premier League)

Singapura - StarHub memenangkan hak siar di Singapura untuk Liga Utama Inggris, mematahkan rekor 12 tahun berturut-turut oleh perusahaan telekomunikasi saingannya, Singtel.

StarHub mengumumkan akan menjadi penyiar resmi Liga Premier di Singapura selama enam tahun ke depan, mulai dari musim 2022-2023 mendatang, yang dimulai pada bulan Agustus.

Rincian harga lengkap akan terungkap pada bulan Juni, perusahaan menambahkan.

"Kami sangat bersemangat untuk meningkatkan permainan untuk semua penggemar Liga Premier di Singapura," kata Johan Buse, kepala grup bisnis konsumen StarHub dilansir Channel News Asia, Selasa (22/2/2022).

Semua 380 pertandingan akan disajikan dalam kualitas HD di seluruh platform televisi, seluler, dan broadband perusahaan, kata perusahaan telekomunikasi itu. 

Hal ini juga disebut-sebut sebagai "antarmuka pengguna interaktif yang lebih kaya dengan fitur-fitur seperti Party Watch, tampilan layar terpisah (dan) statistik kinerja".

"Penggemar dapat masuk ke aplikasi, terlepas dari broadband atau penyedia layanan seluler mana yang mereka gunakan," kata Buse.

Menanggapi pertanyaan CNA, Singtel mengatakan "kecewa" karena tidak lagi memiliki hak siar ke Liga Premier setelah musim ini.

"Yakinlah kami akan secara aktif berusaha untuk terus memberikan pelanggan kami akses ke pertandingan PL (Liga Premier) secara langsung di Singtel TV untuk menghindari ketidaknyamanan atau gangguan layanan yang tidak perlu, dengan cara yang sama seperti yang dapat dinikmati oleh pelanggan di jaringan StarHub. menyaksikan Premier League selama 8,5 tahun terakhir saat Singtel memegang hak siar PL,” kata Ms Anna Yip, CEO Consumer Singapore di Singtel.

Operator TV berbayar di Singapura yang memiliki konten eksklusif diwajibkan berdasarkan Tindakan Lintas Jalur agar konten tersedia untuk disiarkan oleh semua operator TV berbayar lain yang memenuhi syarat. Diimplementasikan pada Agustus 2011, aturan tersebut menyatakan bahwa konten harus dibawa secara keseluruhan dan tersedia bagi konsumen dengan harga yang sama dengan pemirsa operator TV berbayar lain yang memenuhi syarat.

"Lanskap pasar TV berbayar telah berubah secara mendasar sejak kami pertama kali memperoleh hak PL," kata Ms Yip.

"Munculnya pemutar video OTT juga berdampak negatif pada nilai pasar TV berbayar, memicu persaingan untuk hak olahraga secara global, menaikkan biaya, dan memecah sumber siaran acara olahraga."

Layanan media OTT atau over-the-top adalah layanan yang ditawarkan langsung melalui Internet, melewati platform tradisional seperti kabel atau siaran.
 


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews