Singapura Bebaskan Karantina, Pengamat: Angin Segar untuk Pariwisata Indonesia

Singapura Bebaskan Karantina, Pengamat: Angin Segar untuk Pariwisata Indonesia

Mulyadi Tan, Ketua DPD Asparnas Kepri.

Batam, Batamnews - Maritime and Port Authority (MPA) Singapura mengumumkan bahwa wisatawan dari Batam - Bintan, Indonesia diizinkan masuk ke negaranya tanpa karantina mulai 25 Februari mendatang. Hal ini pun menjadi angin segar bagi penerapan Travel Bubble di Indonesia. 

Indonesia saat ini mengoperasikan Travel Bubble yang memungkinkan pengunjung dari Singapura masuk ke Batam melalui terminal ferry internasional Nongsapura, dan Bintan melalui terminal ferry Bandar Bintan Telani, tanpa perlu karantina.

MPA menyebutkan bahwa ini merupakan bagian dari upaya untuk memulihkan konektivitas. Singapura sekarang akan menawarkan pengaturan serupa untuk memfasilitasi perjalanan bebas karantina melalui laut dua arah.

Wisatawan dari Indonesia sudah dapat terbang ke Singapura di bawah pengaturan Vaccinated Travel Lane (VTL) tanpa perlu karantina.

Meski begitu, ada yang menjadi catatan dari penerapannya. Yakni bagaimana mengendalikan Covid-19 seiring dibukanya akses atau konektivitas antar dua negara tersebut, mengingat kasus Covid-19 di Indonesia dan Singapura mengalami peningkatan.

Pengamat pariwisata Kepri, Mulyadi Tan mengaku senang dengan kebijakan baru dari MPA Singapura itu. Seiring mudahnya akses antar negara, ia harap pariwisata di Kepri bisa bangkit.

Walau demikian, pandemi Covid-19 memang perlu diwanti-wanti. Diketahui sejauh ini Batam mengalami peningkatan jumlah kasus.

"Saya heran juga, ya. Setiap menjelang Ramadan sama Lebaran angka Covid selalu meningkat," ujarnya, Senin (21/2/2022).

Pria yang akrab disapa Ahi itu berharap, masyarakat jangan panik akan virus. Ikuti saja upaya pemutusan mata rantai pandemi dari pemerintah.

"Masyarakat jangan over-panic. Yang jelas vaksin itu penting sebagai upaya memutus mata rantai Covid. Selebihnya tinggal kita menjaga kesehatan saja," kata Ahi yang juga Ketua Asparnas Kepri itu.

Berkaca dari sebagian negara di Eropa yang menganggap pandemi Covid-19 sudah menjadi endemi, ia berharap Indonesia pun bisa seperti demikian. Mulai berdamai dengan wabah dan bisa menjalani aktivitas seperti sedia kala.

"Dengan begitu semua lini bisa berjalan seperti semula. Termasuk juga pariwisata yang akan hidup kembali. Kalau kita terus panik dengan virus maka akan terus seperti ini, seperti tak ada habisnya. Ditambah lagi ada varian-varian baru yang terus berkembang," kata dia.
 


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews