Skenario Wali Kota Rudi Antispasi Varian Omicron Masuk Batam

Skenario Wali Kota Rudi Antispasi Varian Omicron Masuk Batam

Pekerja Migran Indonesia yang dipulangkan melalui Batam dari Malaysia. (Foto: Adi/batamnews)

Batam, Batamnews - Varian baru Corona Omicron sudah masuk ke Singapura dan Malaysia, dua negara tetangga terdekat dari Batam, Kepulauan Riau.

Masuknya Omicron ke kedua negara itu memunculkan kewaspadaan bagi Batam. Terlebih, kota ini menjadi salah satu pinru masuk Pekerja Migran Indonesia (PMI) dari kedua negara tersebut.

Wali Kota Batam, Muhammad Rudi mengatakan memang diperlukan upaya untuk mengantisipasi agar varian baru Omicron tidak masuk ke Batam. 

Baca: Jangan Lengah! Varian Baru Corona Omicron Semakin Dekat ke Batam

Skenario antisipasi bakal segera dibahas dalam rapat bersama dengan musyawarah pimpinan daerah (Muspida) pada Selasa (7/12/2021).

“Selasa kami undang Muspida untuk rapat, termasuk juga perwakilan dari Provinsi Kepri,” ujar Rudi, Sabtu (4/12/2021).

Ia menyampaikan, sebagai kepala daerah tingkat II, dirinya tidak memiliki wewenang untuk memutuskan lalu lintas antar negara maupun antar-kabupate/kota di dalam negeri, karena itu merupakan wewenang Presiden RI. 

“Apa kebijakan pak Presiden akan saya laksanakan,” katanya.

PMI Bisa Jadi Masalah

 

Namun di samping itu, Rudi mengaku tetap akan melakukan proteksi untuk masyarakat Batam. Seperti dengan mengikuti SE Satgas COVID-19 No. 23/2021, bahwa pelaku perjalanan luar negeri wajib karantina 10 hari.

“Awalnya hanya 7 hari, tapi sekarang jadi 10 hari, hal ini cukup bagus, karena lebih aman, inkubasi virus hanya 7 hari saja,” jelasnya.

Akan tetapi setelah itu, menurutnya akan muncul masalah baru, yaitu kesiapan Kota Batam dalam melaksanakan proses karantina bagi para PMI. Karena setiap harinya kedatangan PMI berjumlah kurang lebih 200 orang.

“Kalau 10 hari, tinggal dikali saja, berati ada 2 ribu orang PMI yang kita tampung,” kata Rudi.

Baca: Ahli: Pemerintah Harus Cepat Cegah Varian Omicron Masuk Indonesia

Sehingga banyak hal yang perlu dipersiapkan, yaitu kesiapan makanan mereka, kesiapan tempat karantina, tenaga medis yang menjaga para PMI, dan koordinasi petugas lapangan.

“Kalau ditampung di rusun, rusun kita aja hanya tinggal beberapa blok saja, sedangkan jumlah mereka besar,” ucapnya.

Selain itu, permasalahan lainnya jika ada PMI yang terpapar Covid-19, menurut Rudi harus dibahas kembali dengan cermat. Maka dari itu rapat bersama mendatang perlu dilakukan, agar dapat menentukan langkah berikutnya.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews