Natuna, Batamnews - Sektor minyak dan gas (Migas) yang ada di Laut Natuna Utara, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau (Kepri), diharapkan bisa menambah Dana Bagi Hasil (DBH) dari pusat serta bisa mendorong investasi yang lebih besar demi pembangunan Natuna.

Hal tersebut disampaikan Wakil Bupati Natuna, Rodhial Huda saat memimpin pertemuan bersama Satuan Kerja Khusus (SKK) Migas Wilayah Sumatera Bagian Utara (Sumbagut), di Ruang Rapat Lantai 2 Kantor Bupati Natuna, Senin (8/11/2021).

Pertemuan tersebut dalam rangka pemaparan hasil kegiatan pengeboran Block Tuna tahun 2021 di Laut Natuna.

Kepala Perwakilan SKK Migas Sumbagut, Rikky Rahmat Firdaus menyampaikan, Operator Migas di Blok Tuna, Premier Oil, melakukan pengeboran pada sumur Singa Laut 2 dan Kuda Laut 2, pada pertengahan bulan Juni 2021 lalu.

Baca juga: Praktis, Belanja Kebutuhan di Natuna Sekarang Bisa Lewat Aplikasi Natunamart

Kegiatan itu merupakan kelanjutan dari pengeboran sumur eksplorasi yang sudah dilakukan pada tahun 2014 (Singa Laut -1 dan Kuda Laut-1).

Tujuannya sendiri untuk mendapatkan data tambahan terkait dengan cadangan yang ada di Blok Tuna sehingga dapat digunakan untuk membuat rencana pengembangan selanjutnya.

"Perlu diketahui, jarak kerja wilayah Natuna jauhnya sekitar 200 kilometer ke arah utara, yaitu wilayah kerja eksplorasi yaitu wilayah yang belum bisa menghasilkan. Dimana di situlah letak sumur-sumur Singa Laut 2 dan Kuda Laut 2," jelas Rikky.

Di akhir paparnya, Kepala Perwakilan SKK Migas Sumbagut, Rikky Rahmat Firdaus berharap ada dukungan dari Pemerintah Daerah dalam kegiatan pengeboran minyak.

"Kami berharap adanya dukungan dari Pemerintah Daerah terkait kegiatan operasional di lapangan, dan juga tanggung jawab sosial demi kelancaran dalam kegiatan ini," pungkasnya.