STIQ Kepri Kembali Luluskan Wisudawan Penghafal Qur'an

STIQ Kepri Kembali Luluskan Wisudawan Penghafal Qur

Wisuda angkatan IV dan V STIQ Kepri di Aston Hotel Batam. (Foto: ist/Batamnews)

Batam, Batamnews - Bagaikan oase di padang pasir. Sekolah Tinggi Ilmu Quran (STIQ) Provinsi Kepri semakin menunjukkan eksistensinya di tengah derap pembangunan dearah dan situasi sulit menghadapi pandemi. 

Perguruan tinggi di Batam ini mampu menggelar wisuda puluhan lulusannya. Wisuda angkatan IV dan V STIQ ini dilakukan dalam sidang senat terbuka di Hotel Aston Batam, Senin (1/9/2021) yang dilakukan langsung oleh Ketua STIQ Kepri yang juga mantan Menteri Agama KH Said Aqil Husein Almunawar.

Turut memberikan sambutan dalam sidang wisuda ini Dr H Yusnal Yusuf selaku Ketua Yayasan Pembinaan dan Pengembangan Ilmu Qur'an Provinsi Kepri. 

Sementara orasi ilmiah disampaikan Wakil Ketua MPR RI Dr H Jazilul Fawaidh. Sedangkan Gubernur Kepri Ansar Ahmad menyampaikan sambutan secara daring. Turut hadir dalam sidang tersebut Wakil Walikota Batam Amsakar Ahmad dan civitas akademika STIQ Kepri.

Lulus sebagai wisudawan berprestasi Jurusan Ushuludin Prodi Ilmu Al Qur'an dan Tafsir di bidang akademik adalah Hartutik dengan IPK 3,63 pada wisudawan Angkatan IV dan Alan Saputra dengan IPK 3,74 untuk wisudawan Angkatan V. 

Sementara prestasi di bidang tahfiz 30 juz Qur'an diraih Khoril Anwar, Sri Rahayu dan Zaki Alfarizi.

Said Aqil bersuka cita atas eksistensi STIQ atau Qur'an Centre di Kepri. Sejarah dimulai tahun 2003 bermodal sebidang tanah dari Otorita Batam dan uang wakaf dari jamaah haji Kepri. 

Lalu bantuan sekitar dua miliar rupiah untuk pembangunan Qur'an Centre dari pemerintah pusat. Sekarang sudah berkembang dengan melahirkan banyak juara internasional dan nasional di bidang al Qur'an.

"STIQ ini telah banyak berkontribusi bagi pembangunan Kepri. Kita harapkan STIQ ini jadi mercusuar Kepri. Ke depan terus kita kembangkan prodi-prodi baru bahkan untuk membuka program S2 dan S3," kata Said Aqil.

 

Said juga siap memberikan rekomendasi bagi mahasiswa yang ingin melanjutkan S2 keluar negeri terutama ke Universitas Madinah dan Universitas Ummul Quro di Makkah.

Sementara itu, Dr Yusnal Yusuf Rangkuti selaku Ketua Yayasan Pusat Pembinaan dan Pengembangan Ilmu Qur'an atau Qur'an Centre Kepri mengaku tidak pernah membayangkan akan maju seperti sekarang. 

"Perlu kami sampaikan kami mengurus ini tidak digaji. Tapi mungkin nantinya Allah selamatkan kami dari api neraka karena ini. Kami yakin lembaga ini akan maju karena ini tanah Melayu, tanah Al Quran," ujarnya.

Gubernur Kepri, Ansar Ahmad mengucapkan selamat kepada wisudawan, orangtua dan keluarga. Menurutnya Pemprov Kepri sangat mendukung keberadaan STIQ karena slaah satu misi membangun dearah adalah mewujudkan masyarakat moderen yang berdaya saing berbasis iman dan takwa. 

"Dengan ilmu agama kita dapat memfilter dampak negatif modernisasi dan mewujudkan masyarakat yang rukun," ujarnya.

Yang tak kalah menarik dalam wisuda ini adalah Orasi ilmiah Wakil Ketua MPR RI Jazilul Fawaid. Dirinya yang juga alumni Perguruan Tinggi Ilmu Al Qur'an (PTIQ) sempat juga dilanda perasaan 'madesu' alias masa depan suram. 

Hal itu karena dunia moderen memisahkan ilmu pengetahuan dengan wahyu, memisahkan ilmu dengan hidayah. Orang-orang jurusan agama dianggap tidak memahami urusan pekerjaan dunia dan mereka hanya dibutuhkan untuk urusan akhirat.

"Inilah kegagalan dunia moderen. Kita jangan khawatir buktinya saya bisa menjadi Wakil Ketua MPR," ujar dia.

Sementara itu Direktur Qur'an Centre Mahadi Rahman SQ MA mengucapkan rasa syukur dan terima kasih atas sumbangsih semua pihak ikut membesarkan Qur'an Centre hingga bisa menjadi STIQ, dan mengembangkan pendidikan dasar dan menengah. Terutama kepada Kementerian Agama, Gubernur Kepri, Otorita Batam dan Walikota Batam. 

"Terima kasih yang besar kami sampaikan kepada orangtua yang mempercayakan kami untuk mendidik anak-anaknya di STIQ hingga lulus sarjana," katanya. 


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews