Batam, Batamnews - Pemerintah Kota Batam akan mengevaluasi keberadaan asrama haji sebagai lokasi isolasi terpadu pasien Covid-19. Hal ini dikarenakan dalam beberapa waktu terakhir, sudah nol kasus di gedung asrama haji tersebut.

“Kami coba lihat perkembangan (kasus Covid-19) 3-4 hari kedepan,” ujar Wakil Wali Kota Batam, Amsakar Achmad, Selasa (19/10/2021).

Untuk tenaga kesehatan (nakes) yang selama ini bersiaga di asrama haji, Amsakar mengatakan saat ini sejumlah nakes tersebut sudah kembali ke tempat mereka bertugas.

“Rata-rata yang bertugas di asrama haji dari RSUD Embung Fatimah, jadi sekarang kembali ke sana,” katanya.

Sebagai gantinya, petugas dari Satpol PP tetap berjaga di lokasi asrama haji untuk tetap bersiaga ketika ada pasien Covid-19 yang perlu isolasi. Namun menurutnya tetap perlu ada nakes yang bersiaga.

Baca juga: Kasus Puskesmas Tanjungbuntung, Kadinkes Batam: Ini Kelalaian Keluarga Korban

“Nanti saya komunikasi lebih lanjut dengan pak Didi (Kadinkes) dan bu Ani (Direktur RSUD EF), bagaimanapun tetap diperlukan nakes yang stay di sana,” ucapnya.

Mengenai kasus Covid-19 yang sudah turun secara signifikan, diakui Amsakar sudah terlihat sejak akhir Juli lalu. Grafik perkembangan kasus Covid-19 terus turun.

“Grafiknya terus turun, tapi loncatan satu satu saja, jadi itu berarti perkembangan 6 parameter semakin menukik ke bawah,” jelasnya.

Meski begitu, Ia tetap mengimbau agar masyarakat Batam tetap waspada dengan sars-cov-2. Saat ini belum ditemukan obat yang ampuh menyembuhkan Covid-19, hanya berupa vaksin yang mengusahakan kekebalan tubuh dari virus tersebut.

“Sewaktu-waktu bisa muncul kembali, kalau di Singapura itu sudah ada gelombang 3, kita berharap di sini cukup gelombang 2, tak usah lagi ada tambah gelombang,” kata dia.