Minim Kontribusi, Bupati Meranti Rekomendasikan Izin PT EMP Malacca Strait Dicabut

Minim Kontribusi, Bupati Meranti Rekomendasikan Izin PT EMP Malacca Strait Dicabut

Bupati Meranti, Muhammad Adil. (Foto: Juna/batamnews)

Meranti, Batamnews - Komitmen PT EMP Malacca Strait untuk Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau dipertanyakan. Kontribusi dan perhatian dari perusahaan tersebut ke daerah dinilai tidak maksimal.

Mengetahui hal tersebut, kepala daerah kecewa dan berang. Sampai-sampai meminta untuk mencabut izinnya.

"Nanti saya rekomendasikan izinnya dicabut. Karena semua perusahaan (yang beroperasi di Meranti) kolektif seperti itu. Kalau perlu saya sendiri nanti yang langsung surati ke kementerian," ujar Bupati Meranti, Muhammad Adil, Jumat (1/10/2021).

EMP Malacca Strait sampai detik ini masih beroperasi seperti biasa. Namun apa yang dilakukan oleh perusahaan untuk 'Tanah Jantan' tak sesuai dengan yang diharapkan.

"Dengan kejadian ini kita akan panggil mereka (PT EMP Malacca Strait). Karena mereka harus penuhi itu dulu (perhatian ke desa sebagai wilayah operasi perusahaan). Kita juga akan mengevaluasi Perbup tentang ganti rugi lahan-lahan yang dieksploitasi oleh PT EMP," ujarnya.

Tak cuma itu saja, Adil juga meminta seluruh perusahaan yang beroperasi di Meranti agar memiliki kantor di ibukota: Selatpanjang.

"Seluruh perusahaan besar di Meranti ini wajib berkantor di ibukota kabupaten. Ngapain kita harus panggil mereka, kita pula yang harus ke sana. Seharusnya mereka yang kemari. Jadi ketika ada acara mereka harus hadir. Itu tanggung jawab mereka jika mau beroperasi di Meranti," katanya.

Pemerintah setempat meminta agar perusahaan milik Aburizal Bakrie itu bisa lebih peduli dan membantu kondisi di "ring satu". Yakni Desa Lalang Tanjung, Kecamatan Tebingtinggi Barat.

Keadaan Desa Lalang Tanjung kian memprihatinkan. Beragam infrastruktur yang tak memadai bukan lagi menjadi problem baru.

Menurut pengakuan Kepala Desa (Kades) Lalang Tanjung, Muhammad Anas beberapa waktu lalu, bahwa kontribusi EMP Malacca Strait masih nihil. Padahal kondisi desa cukup mengkhawatirkan.

Bisa dilihat dari kondisi jalan yang semakin rusak parah. Jembatan juga sama, semakin memburuk. Padahal, desa tersebut merupakan titik utama (ring satu) pengeboran sumur minyak. Harusnya itu jadi salah satu atensi pihak perusahaan untuk segera dibenahi.

EMP Malacca Strait bahkan mengaku tak berkontribusi terhadap pembangunan desa. Perusahaan berhujah baru dua sumur yang berhasil disedot di wilayah itu.

Saat dikonfirmasi tempo lalu, Manajer Humas EMP Malacca Strait, Amru Mahali meminta masyarakat tetap sabar menunggu. Sebab sampai sejauh ini baru dua sumur yang menghasilkan minyak dan akan ditambah tiga sumur lagi yang sedang dieksploitasi.

"Kita mohon doa dari seluruh masyarakat. Karena saat ini, baru dua sumur yang menghasilkan. Kita juga sedang berupaya untuk menambah tiga sumur lagi. Mudah-mudahan saja mengeluarkan minyak dan hasilnya cukup besar," kata Amru.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews