BATAMNEWS.CO.ID, Batam - Siapa pelaku pembunuhan Dian Milenia Trisna Afiefa belum terungkap jelas. Namun Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Kepri Kombes Adi Karia Tobing beberapa hari sebelumnya memberi sinyal pelaku sudah terungkap namun belum tertangkap.

"Ia benar. Anggota kami ada mengamankan seorang pengendara motor matic. Karena dia diduga pelaku pembunuhan beberapa waktu lalu," kata Kombes Adi Karya Tobing kepada batamnews.co.id. 

Pria pengemudi Mio J warga biru tersebut memang dicurigai sebagai pelaku yang menghadang Dian Milenia di depan Perumahan Delta Villa Sei Harapan, Sekupang, Batam Sabtu pagi 26 September lalu. Nia ketika itu hendak pergi ke sekolahnya di SMAN 1 Batam di Sekupang.

Ia berangkat dari rumahnya di Perumahan Villa Mukakuning Batam. 

Saat itulah, di tengah perjalanan, seorang pelajar melihat pria berpakaian seperti rompi polisi menyetop wanita yang disapa Nia itu. Pelajar itu sempat disuruh pergi. “Karena curiga, dia kembali dan melihat Nia sedang distop,” ujar sebuah sumber.

Namun karena penasaran, saksi mata tersebut kembali melihat Nia, namun Nia bersama pria tersebut sudah tak tampak lagi. Diduga Nia diculik pria tersebut. Sepeda motor yang dikendarai Nia malam harinya ditemukan di simpang dekat GOR Bulu Tangkis Sekupang. 

Sepeda motor Beat Nia warna orange beserta helm. Tertata rapi. Sedangkan Nia, pagi harinya,  ditemukan tak bernyawa di hutan dam Sei Ladi, Sekupang. Di sisi sebelah kiri dari arah Hotel Vista. Persis di dekat tanjakan menuju ke Sekupang.

Mengenai pengemudi menggunakan sepeda motor Yamaha Mio J warna biru itu juga kerap dijumpai sejumlah orang. Mereka beraksi dengan pengalaman yang sama. Pria itu berpura-pura menjadi polisi yang tengah razia dan menyetop pengemudi kendaraan terutama sepeda motor.

“Saya pernah lihat, dia pernah juga menyetop sejumlah sepeda motor, dengan berpura-pura seperti seorang polisi yang tengah razia,” seorang wanita yang pernah melihat lelaki tersebut.

Polisi memburu petunjuk itu. Dua orang pria yang dicurigai sempat ditangkap. Pria mencurigakan itu menyembunyikan sepeda motor serupa di sekitar Tower Indosat, Hutan Mata Kucing, Sekupang, pada tanggal 30 September, atau tiga hari setelah kejadian.

Puluhan polisi yang telah lama mengintai pemilik sepeda motor itu langsung menyergap dua orang pria yang dicurigai. Mereka digelandang ke Mapolresta Barelang setelah sebelumnya sempat diinterogasi di sebuah tempat.

Kapolresta Barelang Kombes Asep Safrudin menyebutkan kedua pria tersebut baru diduga sebagai pelaku karena kemiripan dengan kesaksian peristiwa tersebut.

“Mirip dengan disebutkan saksi,” ujar Asep kala itu.

Namun belakangan, minimnya barang bukti akhirnya keduanya belum ditetapkan tersangka sebagai pelaku pembunuhan. Hanya saja di sepeda motor kedua pria tersebut ditemukan barang bukti penggunaan narkoba.

Kedua kemudian diproses dan ditahan dalam kasus dugaan kepemilikan narkoba. Kemudian belakangan, sepekan lalu, polisi juga mengamankan seorang pria pengemudi Mio J biru di Batuaji.

Menurut Direskrimsus Polda Kepri, Kombes Adi Karia Tobing, diduga pelaku pembunuhan, namun karena minimnya bukti pria tersebut dilepas. “DNA tidak cocok jadi kita lepaskan,” kata Adi kepada batamnews.co.id.

Namun kabar gembira kembali dilontarkan Adi Karia baru-baru ini. “Identitas pelaku pembunuhan Nia sudah terungkap,” ujar Adi Karia dengan penuh optimis.

Akhirnya pada Jumat pagi, pukul 06.30 WIB, terduga pelaku pembunuhan ditangkap di Perumahan TPI belakang Plaza Fanindo, Batuaji, Batam. Pelaku berusia masih cukup muda.

Sejak awal kasus ini memang sudah menyita perhatian hampir seluruh warga Batam. Warga Batam tak sabar pelaku ditangkap. Ini tidak saja soal kepastian keamanan, namun juga berimbas pertaruhan kepercayaan masyarakat terhadap kepolisian di Batam atau Kepri.

Informasi terbaru pelaku tertangkap di Batuaji. Pelaku digerebek saat hendak keluar rumah.

[habis/edo/alf/is/jim]

Ikuti terus perkembangan dan kelanjutan berita ini. Kami sajikan kepada Anda liputan mendalam. Sukai fan page kami BATAMNEWS.co.id dan ikuti twitter @batamnewsonline.