BATAMNEWS.CO.ID, Batam - Kasus pembunuhan tiga anak baru gede (ABG) belasan tahun ini diperkirakan merupakan kasus dengan penuh kerumitan. 

Para pelaku pembunuhan tiga ABG tersebut diduga cukup profesional. Sejumlah petunjuk dan barang bukti yang diperoleh polisi sangat minim. 

Data yang dihimpun batamnews.co.id, membuktikan pelaku tak mengambil barang-barang berharga para korbannya. 

Baik korban Anggi, Chintya, hingga Dian Milenia. Pelaku bahkan meninggalkan gadget milik para korban termasuk handphone dan perhiasan.

Artinya pelaku tidak mengincar barang-barang berharga tersebut. Dugaan kasus itu bagian dari aksi perampokan pun mentah. 

Kasus ini semakin kabur. Apalagi polisi selalu mengaku barang bukti minim. Di lokasi Anggi polisi tak menemukan alat yang digunakan pelaku untuk membunuh, termasuk di TKP Chintya. Polisi juga sempat mengamankan kartu pelajar Chintya di tempat berbeda di sekitar jembatan Sei Ladi.

Jembatan yang melintasi dam Sei ladi itu dikenal kerap ditongkrongi para pemancing hingga tengah malam.

Sedangkan di TKP Dian Milenia juga tak ada satupun petunjuk yang berarti membantu mengungkap kasus tersebut. “Bukti dan petunjuk minim,” ujar Kapolresta Barelang Kombes Asep Safrudin dalam beberapa kesempatan.

Dian sehari sebelum ditemukan tewas diduga dihadang seorang pria berpakaian mirip polisi tengah razia. 

Seorang saksi mata melihat Dian Milenia distop di depan perumahan Delta Villa Sei Harapan, Sekupang, Batam. 

Setelah itu tak ada lagi yang tahu bagaimana selanjutnya pelaku menculik gadis yang jago beladiri karate itu. Hingga akhirnya remaja disapa Nia itu ditemukan tewas mengenaskan di hutan dam Sei Ladi, Sekupang, Batam.

[bersambung/edo/alf/is/jim]

Ikuti terus perkembangan dan kelanjutan berita ini. Kami sajikan kepada Anda liputan mendalam. Sukai fan page kami BATAMNEWS.co.id dan ikuti twitter @batamnewsonline.