Batam, Batamnews - Karut marut penyaluran bantuan sosial bagi warga terdampak pandemi Covid-19 terjadi hampir di seluruh daerah, di Indonesia.

Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI, Ace Hasan Syadzly berpendapat penyaluran bantuan sosial yang tidak tepat sasaran menjadi contohnya.

Ia menyebut salah satu penyebabnya adalah tidak validnya data dari Kementerian Sosial.

“Saya belum tanya langsung sama wali kota terkait bantuan sosial di Kota Batam, tapi kalau hasil penelusuran kami di beberapa daerah, memang kami masih menemukan masalah terkait dengan penyaluran bansos,” ujar Ace.

Dia mencontohkan, pada saat timnya pergi ke daerah Bandung. Di sana mereka temukan sekitar 5 ribu bantuan sosial yang masih gagal salur.

“Salah satu penyebabnya karena, hampir 2.500 orang yang pindah alamat. Kemudian ada 900-an yang sudah meninggal, tapi masih tercantum sebagai penerima bantuan sosial,” katanya.

Dengan adanya data tersebut, Ace menyebutkan bahwa soal verifikasi dan validasi data kemiskinan di beberapa daerah ini masih belum clear, harusnya itu dapat diselesaikan dengan cepat. Maka pemutakhiran data itu menjadi kunci dalam penyaluran dana bantuan sosial.

“Karena itu kami meminta kepada Kementerian Sosial, terutama kepada Ibu Menteri, saya kira nggak cukup marah-marah, tetapi diselesaikan masalahnya,” ucapnya.

Salah satu solusinya kata Ace, melibatkan pemerintah daerah dalam proses verifikasi dan validasi data kemiskinan. Sehingga pemutakhirannya itu bisa segera sehingga bantuan sosial itu bisa disalurkan tepat sasaran.

“Saya nggak tahu bagaimana kondisi di Kota Batam, tapi nyatanya masih ada yang gagal salur, datanya yang bermasalah. Saya selalu sampaikan, ini bukan salah pemerintah daerah, tapi pemerintah pusatnya. Kan seharusnya dapat mendeteksi sejak awal, karena verifikasi itu adanya di Kementerian Sosial,” ujar legislator asal Partai Golkar ini.