Novel Baswedan Sebut Korupsi Bansos Covid Capai Ratusan Triliun

Novel Baswedan Sebut Korupsi Bansos Covid Capai Ratusan Triliun

Novel Baswedan. (Foto: Liputan6.com)

Jakarta, Batamnews - Nilai kerugian korupsi dana bantuan sosial (bansos) Covid-19 diduga mencapai ratusan triliun rupiah. Hal itu disampaikan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi, Novel Baswedan.

Namun demikian, ia belum bisa memastikan lantaran perlu penelitian kasus ini lebih lanjut. Demikian dilansir CNN Indonesia.

Novel mengatakan kasus bansos covid-19 di mana KPK melakukan operasi tangkap tangan hanya untuk wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya. Kasus ini sudah masuk ke sidang. 

Namun, kata Novel, kasus serupa juga terjadi di seluruh daerah di Indonesia dengan pola yang sama sehingga perlu penyelidikan lebih lanjut. 

"Ini kasus yang mesti diteliti lebih jauh. Kasus ini nilainya puluhan triliun. Bahkan saya rasa seratus triliun nilai proyeknya dan ini korupsi terbesar yang saya pernah perhatikan," kata Novel pekan ini.

Novel melihat ada kesamaan pola-pola korupsi bansos di daerah yang sama dengan DKI Jakarta dan sekitarnya. Ia menilai kasus bansos harus terus ditindaklanjuti.

"Ini kasus yang mesti diteliti lebih jauh," ucap dia.

Ia menyatakan hal ini terkait 75 pegawai KPK yang dinonaktifkan lantaran tak lolos tes wawasan kebangsaan untuk alih status menjadi ASN.

Salah satu pegawai KPK yang tak lolos adalah Kasatgas penyidik kasus bansos adalah Andre Dedy Nainggolan. Ia berhasil menyeret mantan Menteri Sosial Juliari Peter Batubara ke muka persidangan.

Andre juga ditemani oleh penyidik Praswad, yang juga dinonaktifkan, yang berhasil menetapkan lima tersangka hingga ke meja hijau.

Dalam kasus tersebut, Juliari didakwa menerima suap senilai total Rp32.482.000.000 terkait dengan penunjukan rekanan penyedia bansos Covid-19 di Kementerian Sosial.

Rinciannya, Juliari menerima uang dari konsultan hukum, Harry Van Sidabukke sebesar Rp1,28 miliar; Direktur Utama PT Tigapilar Agro Utama, Ardian Iskandar Maddanatja sejumlah Rp1,95 miliar; dan rekanan penyedia bansos Covid-19 lainnya senilai Rp29.252.000.000.

CNNIndonesia.com sudah menghubungi Ketua KPK Firli Bahuri dan Juru Bicara KPK Ali Fikri untuk mengonfirmasi pernyataan Novel. Namun, sampai saat ini Firli dan Ali belum merespons.

Tahun 2020 lalu, anggaran untuk perlindungan sosial karena pandemi covid-19 sebesar Rp234,33 triliun. Sebanyak Rp129,49 triliun dialokasikan untuk Kemensos dengan rincian Program Keluarga Harapan (PKH) Rp41,97 triliun, Sembako dan Bantuan Tunai Sembako Rp47,32 triliun, Bansos Jabodetabek Rp7,1 triliun, dan Bansos non-Jabodetabek Rp33,1 triliun.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews