Merah Putih Berkibar Indah di Puncak Batu Gajah Lingga

Merah Putih Berkibar Indah di Puncak Batu Gajah Lingga

Bendera Merah Putih berkibar di puncak Batu Gajah Lingga (Foto:Ruzi/Batamnews)

Lingga, Batamnews - Bendera Merah Putih berkibar dengan indahnya di puncak Batu Gajah, Desa Panggak Darat, Kecamatan Lingga, Kabupaten Lingga, Kepulauan Riau (Kepri), 14-15 Agustus 2021.

Bendera ini dikibarkan oleh 2R Community, sebuah kelompok pemuda di Kampung Kecik, Desa Panggak Darat. Aksi pengibaran bendera Merah Putih itu dilakukan dalam rangka menyemarakkan HUT ke-76 Kemerdekaan Republik Indonesia.

Sebelum dapat mengibarkan bendera di puncak batu besar yang ada di gugusan Bukit Permata itu, tiga orang anggota 2R Community dan seorang pemandu senior harus melewati jalan yang terjal.

Perjalanan memakan waktu sekitar 4 jam lebih. Walaupun lebih rendah dari puncak Bukit Permata, tapi tingkat ekstrem jalur pendakian ke Batu Gajah dua kali lebih sulit dibandingkan ke Bukit Permata.

Baca juga: Bukit Permata di Lingga Masuk Nominasi API 2021, Yuk Vote!

Bayangkan saja, batu dengan ukuran yang sangat besar itu harus didaki. Ketika diukur, ketinggian puncak Batu Gajah ini yaitu sekitar 637 Mdpl.

Sepanjang perjalanan, pepohonan lebat dan berduri menghiasi pinggir jalan. Tingkat kecuraman jalur pendakian ini juga bisa dibilang ekstrem, mencapai 85 derajat.

Sungai-sungai dengan air yang dingin, kemudian bebatuan besar dan goa juga siap menyambut siapa saja yang melewati jalur pendakian ini.

Kemudian ketika hampir sampai di Batu Gajah ini, ada aliran sungai yang disampingnya ada batu besar. Konon menurut cerita, dulunya batu tersebut merupakan goa tempat orang bertapa atau menuntut ilmu.

 

Nahas ketika sedang bertapa, ia tidak sadar badannya sudah terlilit akar pohon. Goa itu runtuh. Terlepas dari benar atau tidaknya cerita tersebut, Wallahualam Bissawab.

Masih di alur sungai yang sama, juga terdapat goa yang bisa dimasuki para pendaki. Goa ini memiliki kedalaman hampir 10 meter lebih. Ketinggian lobang goa hanya sekitar 1 meter.

Di dalam goa ini terdapat aliran air. Naik ke atas sedikit dari sungai dan goa ini, maka pendaki akan sampai ke kaki Batu Gajah.

Ternyata, dibalik batu besar yang kokoh tersebut di dalamnya juga terdapat goa yang sangat dalam. Di goa ini kerap ditemui sarang burung walet.

Baca juga: Cara GenPI Kenalkan Pariwisata Lingga ke Publik Lewat Medsos hingga Genpicast

Tidak jelas berapa kedalaman goa ini, yang pasti goa ini sangat dalam. Di tingkat yang paling bawah, banyak ditemui kotoran burung. Baunya juga sangat menyengat.

Di kaki Batu Gajah ini lah pendakian ekstrem bermulai. Untuk sampai ke punggungnya, pendaki haru memanjat bebatuan yang tegak dan menguji nyali.

Harus hati-hati dalam melangkah, jika tidak, maka akan fatal akibatnya. Untuk naik ke puncak batu ini saja memakan waktu 1 jam lebih.

Ketika sampai di puncaknya, pendaki akan dimanjakan oleh hamparan Pulau Lingga. Perkampungan di Pulau Lingga akan tampak jelas. Termasuk lah di bagian Kecamatan Lingga Utara, seperti Pancur.

Perlu diingat, di puncak Batu Gajah ini tidak ada sumber air. Jadi, masing-masing pendaki harus membawa dari bawah. Bagaimana, tertarik untuk mencoba pendakian ekstrem ini?


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews