Kenaikan Harga Cabai dan Sayuran Picu Inflasi di Kepri 0,43 Persen

Kenaikan Harga Cabai dan Sayuran Picu Inflasi di Kepri 0,43 Persen

Ilustrasi.

Batam, Batamnews - Indeks Harga Konsumen (IHK) Kepuluan Riau (Kepri) pada Juli 2021 secara bulanan mengalami inflasi sebesar 0,43 persen. Angka inflasi tersebut tercatat lebih tinggi dibandingkan Juni 2021 yang mengalami deflasi sebesar 0,13 persen. 

Wakil Ketua Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kepri, Musni Hardi K Atmaja mengatakan Inflasi didorong oleh kelompok volatile food (komponen bergejolak), terutama akibat kenaikan harga cabai merah dan sayuran. 

Serta, kelompok administered prices (inflasi barang/jasa yang perkembangan harganya diatur pemerintah) yaitu aneka jenis rokok. 

“Kelompok inti juga tercatat mengalami inflasi yang didorong oleh kenaikan harga sewa rumah, pakaian muslim wanita dan alat penggorengan,” ujar Musni, Rabu (4/8/2021).

Sementara itu, IHK nasional secara bulanan tercatat mengalami inflasi sebesar 0,08 persen, lebih tinggi dibandingkan Juni 2021 yang tercatat mengalami deflasi sebesar 0,16 persen. 

Dengan perkembangan tersebut, secara tahunan Kepri pada Juli 2021 mengalami inflasi sebesar 2,06 persen (yoy), meningkat dibandingkan Juni 2021 sebesar 1,52 persen dan berada dalam rentang sasaran inflasi Nasional sebesar 3 ± 1 persen (yoy). 

Lebih lanjut, mengenai inflasi di Kepri pada Juli 2021 bersumber dari kenaikan harga pada kelompok makanan, minuman dan tembakau. 

Inflasi kelompok makanan, minuman, dan tembakau disebabkan oleh kenaikan harga cabai merah, bayam, minyak goreng dan rokok seiring menurunnya pasokan dan hasil panen sayuran yang terdampak kondisi cuaca yang cenderung kering. 

Inflasi lebih lanjut tertahan oleh deflasi pada kelompok transportasi utamanya oleh penurunan tarif angkutan udara seiring penerapan kebijakan PPKM serta penurunan harga emas di pasar global yang mendorong penurunan harga emas perhiasan.

Lalu secara spasial, Kota Batam mengalami inflasi sebesar 0,45 persen (mtm) dan Kota Tanjungpinang mengalami inflasi sebesar 0,36 persen (mtm). 

Sedangkan secara tahunan Kota Batam mengalami inflasi sebesar 2,18 persen (yoy), dan Kota Tanjungpinang mengalami inflasi sebesar 1,23 persen (yoy). 

Komoditas utama penyumbang inflasi di Kota Batam pada Juli 2021 adalah cabai merah, bayam, minyak goreng, sawi hijau dan kacang panjang. 

Sementara itu, komoditas penyumbang inflasi di Kota Tanjungpinang adalah cabai merah, bayam, telur ayam ras, ikan tongkol, dan pepaya. Di sisi lain, daya beli masyarakat masih cukup kuat sebagaimana diindikasikan dari inflasi pada kelompok inti.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews