Mobil Hingga Sepatu Nike Diprediksi Bakal Langka, Kok Bisa?

Mobil Hingga Sepatu Nike Diprediksi Bakal Langka, Kok Bisa?

ilustrasi.

Jakarta, Batamnews - Pandemi Covid-19 memberikan dampak negatif dalam rantai pasok sejumlah barang. Imbasnya, sejumlah barang seperti mobil, kopi, chip komputer, hingga sepatu Nike diproyeksi sulit ditemukan alias langka dalam beberapa waktu ke depan.

Dikutip dari CNN, Selasa (3/8/2021), Goldman Sachs menyatakan pada pekan ini bahwa inventaris mobil baru tidak akan pulih hingga September dan akan tetap jauh di bawah tingkat sebelum pandemi hingga akhir tahun depan.

Baca juga: Gaya Fans Liverpool, Tak Ada Masker Sepatu pun Jadi

Goldman Sachs memperkirakan, persediaan mobil baru akan turun lebih jauh pada Agustus menjadi sekitar 1 juta kendaraan sebelum mulai meningkat pada September. Selanjutnya, perusahaan memperkirakan, harga mobil baru akan terus naik selama beberapa bulan ke depan dan puncaknya sekitar 6% di atas harga pra pandemi menjelang akhir tahun ini.

Permasalahan itu dipicu karena kurangnya chip komputer secara global yang mengontrol lusinan fungsi di semua kendaraan modern. Demikian juga dengan kopi. Harga komoditas ini diperkirakan akan naik karena kurangnya pasokan imbas cuaca buruk di Brazil.

Meski demikian, harga telah naik bahkan sebelum musim dingin. Kenaikan itu dipicu sejumlah alasan termasuk cuaca kering Brazil, protes di Kolombia dan kenaikkan biaya kontainer.

Baca juga: Paul Van Doren, Pendiri Merek Sepatu Vans Tutup Usia

"Jika harga ini tetap tinggi, maka mereka harus diteruskan ke konsumen," kata Carlos Mera, yang mengepalai tim pasar komoditas pertanian Rabobank dan ahli harga kopi.

Kondisi serupa terjadi pada chip komputer di mana kekurangan ini tak ada tanda-tanda melambat. Intel mengingatkan awal bulan ini bahwa kurangnya pasokan semi konduktor global telah melumpuhkan industri otomotif dan menaikkan biaya beberapa barang elektronik konsumen. Hal tersebut diperkirakan berlangsung hingga pertengahan tahun 2023.

"Meskipun saya memperkirakan kelangkaan akan mencapai titik terendah pada paruh kedua (2021), akan dibutuhkan satu hingga dua tahun lagi sebelum industri dapat sepenuhnya memenuhi permintaan," kata CEO Patrick Gelsinger baru-baru ini.

 

Tak hanya itu, produsen sepatu ternama Nike juga diperkirakan kekurangan pasokan sepatu yang berasal dari Vietnam. Lantaran, penyebaran Covid-19 semakin cepat di wilayah tersebut.

Menurut laporan yang dirilis bulan ini dari Panjiva, unit penelitian rantai pasokan dari S&P Global Market Intelligence menyebutkan bahwa dua pemasok Nike di Vietnam telah menghentikan produksi.

Nike mengatakan dalam email ke CNN bahwa mereka yakin mengatasi hal tersebut. Pihak Nike juga menyatakan akan berhati-hati dalam perencanaan.

Perusahaan mengatakan memprioritaskan kesehatan dan keselamatan pada karyawan dan pemasoknya. Serta, mengharapkan pemasoknya melakukan hal yang sama untuk memprioritaskan kesehatan dan mata pencaharian karyawan mereka.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews