Anggota Parlemen Singapura Usulkan Kerja 4 Hari dalam Sepekan

Anggota Parlemen Singapura Usulkan Kerja 4 Hari dalam Sepekan

Ilustrasi.(Foto: Unsplash)

Singapura, Batamnews - Anggota Parlemen Partai Pekerja Louis Chua telah menyerukan empat hari kerja seminggu mengingat bagaimana Covid-19 telah menyebabkan “perubahan seismik dalam budaya tenaga kerja”.

Chua mencatat bahwa pandemi telah mendorong perusahaan untuk “dengan cepat mengadopsi perilaku baru yang akan bertahan dan mengubah lintasan apa artinya bekerja".

Dia mengatakan bahwa, misalnya, perusahaan yang dikenal menolak pengaturan kerja yang fleksibel sekarang terbuka untuk gagasan karyawan mereka bekerja dari jarak jauh.

Dia mengutip sebuah laporan oleh perusahaan konsultan manajemen McKinsey, yang menunjukkan bahwa 20 persen hingga 25 persen tenaga kerja di negara maju dapat bekerja dari rumah antara tiga dan lima hari seminggu.

“Ini mewakili empat hingga lima kali lebih banyak pekerjaan jarak jauh daripada sebelum pandemi. Sementara studi ini dilakukan di tingkat global, terbukti bahwa telah terjadi pergeseran seismik dalam budaya tenaga kerja,” kata Chua di depan Parlemen Singapura, Selasa (27/7/2021).

Gagasan minggu kerja yang lebih pendek, yang bukan merupakan konsep baru, telah muncul kembali selama setahun terakhir, katanya.

Chua juga ingat bahwa Perdana Menteri Lee Hsien Loong pernah mengatakan selama Reli Hari Nasional 2004 bahwa ada kebutuhan untuk keseimbangan kehidupan kerja yang lebih baik.

PM Lee berbicara saat itu ketika mengumumkan langkah oleh pegawai negeri untuk mengadopsi lima hari seminggu.

"Meskipun (itu) bukan satu-satunya alasan untuk tingkat kelahiran kami yang rendah, 'lima hari kerja seminggu' telah melampaui definisi yang dimaksudkan dan menghabiskan kehidupan kita sehari-hari," kata Chua disitat dari Today Online.

Dia kemudian mengatakan bahwa empat hari kerja seminggu telah dicoba dan diuji oleh perusahaan dan negara di seluruh dunia.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews